Senin 02 Oct 2023 08:28 WIB

Komitmen Proaktif dalam Bursa Karbon, BNI Borong 40.000 Unit Karbon

BNI membeli unit karbon ITDS yang dijual Pertamina

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon pada tahap awal sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional.
Foto: Dok BNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon pada tahap awal sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaperesmian Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 26 September 2023 lalu, perbankan semakin proaktif dalam implementasi green banking dengan berpartisipasi dalam perdagangan bursa karbon.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon pada tahap awal sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional.

BNI telah membeli unit karbon Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), yang termasuk dalam sektor Energi, Limbah, dan Proses Industri dan Penggunaan Produk, yang dijual oleh Pertamina. 

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, berharap keterlibatan BNI ini dapat mendorong bursa karbon Indonesia semakin berkembang.

Perseroan mendukung target pemerintah Net Zero Emission pada tahun 2030 sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.

"Tentunya hal ini merupakan langkah lanjutan kami dalam implementasi keuangan berkelanjutan. Sebagai pionir green banking di Indonesia kami akan selalu proaktif bersama Kementerian BUMN untuk terus menyosialisasikan berbagai praktik green economy di Tanah Air," katanya.

Royke menyampaikan BNI juga telah melakukan perhitungan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan.

Perseroan pun terus mendorong pelaku bisnis mengimplementasikan praktik green economy melalui penyaluran pembiayaan hijau. 

"Portofolio pembiayaan hijau BNI telah mencapai Rp 57 triliun pada semester pertama 2023, dan ditargetkan mampu mencapai Rp 62,9 triliun hingga akhir tahun ini, dan tentunya terus kami tingkatkan ke depannya," papar Royke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement