REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Ario Bayu mengungkapkan sejumlah kesulitan yang dia hadapi saat syuting dalam proyek terbarunya, serial "Gadis Kretek". Serial Netflix yang disutradarai Kamila Andini dan Ifa diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala.
Di serial ini, Ario berperan sebagai Soeraja. Ario mengaku sudah lama ingin bekerja sama dengan Dini.
"Gadis Kretek ini latar tahunnya 1930-an, 1940-an, saat kejayaan dunia kretek di Indonesia. Saya memang ngefans sama Dini, sudah lama punya impian kerja bareng dia, eh kesampaian," kata Ario di kawasan Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023).
Dia syuting di sejumlah tempat, di antaranya Magelang dan Yogyakarta. Selama syuting ada kesulitan-kesulitan yang dia hadapai, seperti cara ngelinting kretek.
"Cara ngelinting rokok yang zaman dulu ternyata susah banget. Istilahnya tingwe linting dewe, kalau bahasa Jawanya jadi melinting sendiri. Itu susah banget. Saya selalu gagal," ujarnya.
Meski begitu, dia sangat menikmati proses syuting. Dia juga mengatakan sangat seru bisa bekerja sama dengan aktor lain, seperti Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Dasiyah.
"Seru banget. Saya beruntung bisa bekerja sama dengan teman-teman apalagi perempuan-perempuan kuat Indonesia yang kalibernya sudah tinggi dalam karier mereka," ucap dia.
"Gadis Kretek" masuk dalam daftar karya sineas Indonesia yang akan ikut berkompetisi dan tayang di program fokus sinema Indonesia Renaissance of Indonesian Cinema di Busan International Film Festival (BIFF) 2023. "Gadis Kretek" mengisahkan tokoh Dasiyah (Dian Sastrowardoyo), perempuan visioner yang gemar meracik saus rokok kretek dan Soeraja (Ario Bayu) dalam kisah cinta yang terseret peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Berpuluh-puluh tahun kemudian, perjumpaan anak Soeraja yang bernama Lebas (Arya Saloka) dengan Arum (Putri Marino), membawa mereka mengarungi perjalanan mengungkap masa lalu dan rahasia yang selama ini dipendam.