REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial SMQF (18 tahun), yang bunuh diri pada Senin (2/10/2023) pagi dikenal sebagai mahasiswi yang aktif di asramanya.
Diketahui korban nekat bunuh diri dengan lompat dari lantai 4 Gedung Y asrama University Residence (Unires) UMY akibat depresi.
Koordinator Program Unires UMY, Mahfud Khoirul Amin, mengungkapkan mahasiswi asal Bandar Lampung tersebut merupakan mahasiswi yang aktif berkegiatan, sehingga ditunjuk menjadi ketua usroh di lorong asrama.
Usroh yang artinya keluarga, merupakan sebutan bagi sekelompok mahasiswa yang tinggal di satu lorong asrama yang sama.
"Almarhumah dikenal sebagai pribadi yang ceria dan aktif dalam setiap kegiatan asrama, sehingga ditunjuk sebagai salah satu ketua usroh. Dia juga berprestasi, juara hafalan Alquran," ujar Mahfud saat ditemui Republika di Unires UMY, Selasa (3/10/2023).
Korban masuk asrama putri Unires UMY sejak pertengahan Agustus 2023 dan menjalani masa adaptasi selama sebulan. Selama berada di Unires, korban diketahui aktif mengikuti seluruh kegiatan asrama dan keagamaan yang dimulai dari subuh dan dilanjutkan pada waktu Maghrib hingga malam hari.
"Kalau kegiatan asrama di mulai pada 18 September 2023 dan kegiatan asrama 25 September. Kegiatannya mulai dari klasikal atau kuliah umum di waktu pagi hingga mentoring yang rutin diikuti oleh korban," tuturnya.
Klasikal merupakan perkuliahan umum yang meliputi materi Al-Islam, Kemuhammadiyahan, akhlaq, bahasa inggris dan tahsinul Qur'an yang dilaksanakan di mushola asrama putri Unires UMY.
Tidak hanya itu, almarhumah juga aktif dalam kegiatan pembiasaan yakni sholat berjamaah dan setoran hafalan qur'an. Bahkan usroh yang dipimpin oleh almarhumah menjuarai perlombaan kegiatan asrama.
"Usrohnya menang juara lomba, almarhumah sendiri yang maju untuk menerima penghargaannya. Jadi sebenarnya almarhumah itu sosialnya bagus dan lumayan banyak temannya," tuturnya.
Korban diketahui nekat melakukan aksinya saat teman sekamar asramanya masih tidur pada Senin (2/10/2023) pagi. Malam sebelumnya, korban sempat menenggak obat sakit kepala hingga 20 butir dan harus dibawa ke RS terdekat, dan berhasil diselamatkan. Nahas, percobaan bunuh diri kedua telah menghilangkan nyawa korban.
Jenazah korban telah dibawa oleh ayahnya ke Bandar Lampung pada Senin (2/10/2023) sekitar pukul 22.15 WIB, dan telah sampah di rumah duka pada siang hari ini. Sementara itu, pihak kampus UMY akan melakukan pendampingan psikologis untuk seluruh penghuni asrama putri Unires UMY.
Sedangkan teman-teman terdekat korban dari asrama dan prodi akan diberikan pendampingan psikologis secara khusus.