Rabu 04 Oct 2023 13:00 WIB

Respons Hasil Survei, Ridwan Kamil Nyatakan Siap Jadi Cawapres

Peta politik masih akan terus berubah dan dinamikanya sangat dinamis.  

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Mantan gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan siap jadi cawapres.
Foto: Republika.co.id
Mantan gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan siap jadi cawapres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia. Pria yang akrab disapa RK itu menyatakan, dirinya siap jika memang ada panggilan takdir untuk maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden tahun depan, baik dalam kapasitas kader partai politik maupun sebagai pribadi.

”Jika ada panggilan takdir untuk maju, intinya saya harus siap. Apakah dalam kapasitas ditugaskan sebagai kader partai ataupun harus siap jika dipanggil sebagai kapasitas pribadi. Apapun demi negara tentunya kita harus siap,” ujar RK menanggapi pertanyaan wartawan, Rabu (4/10/2023).

RK meyakini, hasil survei tersebut tidak muncul begitu saja. Menurut pria yang pernah bertugas sebagai wali kota Bandung itu, hasil survei yang menempatkannya sebagai calon wakil presiden (cawapres) dengan elektabilitas tertinggi merupakan akumulasi kerja kerasnya selama mengabdi kepada masyarakat. “Hasil survei itu aspirasi dan harapan masyarakat,” kata dia. 

Pada hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK juga dinilai sebagai cawapres yang paling pas untuk mendampingi bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, RK punya latar belakang yang sama dengan Ganjar, yakni sama-sama pernah menjabat sebagai gubernur dan merupakan sahabat yang baik. 

”Di mana kami pernah sebagai gubernur, sahabat yang baik. Tapi, tentunya kita serahkan keputusan ini kepada pimpinan-pimpinan di partai, bagaimana yang terbaik untuk perjodohan dan untuk ke depannya,” jelas RK. 

RK menekankan, bukan hanya Ganjar, melainkan seluruh calon presiden (capres) yang sudah mendapat dukungan merupakan sahabatnya, baik itu Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan. Untuk itu, dia mengirimkan doa kepada Ganjar, Prabowo, dan Anies. Suami Atalia Praratya itu meyakini, peta politik masih akan terus berubah dan dinamikanya sangat dinamis.

Sebagai mantan kepala daerah yang sudah dua kali turut serta dalam kontestasi politik, RK menyampaikan, dinamika yang dinamis itu masih akan terjadi sampai menjelang pendaftaran capres dan cawapres akhir bulan ini. ”Sampai menjelang-menjelang pendaftaran saya menduga akan ada banyak hal-hal yang sifatnya dinamis,” tutur dia. 

 Dia pun mendoakan nantinya hadir pasangan capres dan cawapres terbaik yang disodorkan kepada pemilih tahun depan untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Berkenaan dengan pilihan masyarakat muslim dan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang juga terpotret dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, RK meyakini itu tidak lepas dari sejarah hidupnya.

RK menyebut, dirinya merupakan cucu dari figur yang pernah menjadi panglima Hizbullah, yakni KH Muhyiddin, seorang tokoh NU dari Jawa Barat. Selain itu, selama bertugas sebagai gubernur, dia memiliki program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat muslim. Khususnya warga NU.

”Ada one pesantren one produk, lima ribuan pesantren selama lima tahun mempunyai bisnis dan mayoritas adalah pesantren NU,” jelas dia.  

Dia juga melahirkan program keumatan yang dinamai satu desa satu hafiz yang realisasinya sudah tuntas seratus persen. Bukan hanya dengan NU, RK menyampaikan bahwa masyarakat berlatar belakang Muhammadiyah dan masyarakat muslim lainnya pun dekat dengan dirinya.

”Artinya masyarakat juga sudah cerdas melihat mana pemimpin yang punya program-program keumatan yang nyata,” terang dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement