Rabu 04 Oct 2023 22:03 WIB

Doa Pengusir Galau dan Perasaan Semacamnya

Doa adalah salah satu cara menghilangkan perasaan galau.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Seorang wanita Muslim Kashmir berdoa di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Seorang wanita Muslim Kashmir berdoa di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Doa adalah salah satu cara menghilangkan perasaan galau. Seorang Muslim sepatutnya memohon kepada Allah SWT agar Dia memberikan ketenangan, kebijaksanaan, dan kekuatan dalam menghadapi setiap masalah atau kegalauan yang dialami.

Dengan merutinkan doa ini, seseorang dapat merasakan perasaan yang lebih tenang dan yakin bahwa Allah selalu mendengar dan memberikan bantuan dalam setiap situasi.

Baca Juga

Doa merupakan sarana untuk meminta petunjuk dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi yang membuat galau. Doa ini dapat menjadi wadah untuk merenungkan masalah, mencari solusi, dan meminta panduan dari Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan doa untuk menghilangkan perasaan galau. Berikut ini doa supaya tidak galau yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seseorang tidak akan mengalami kesulitan atau kesedihan. Kemudian beliau SAW bersabda (mengucapkan doa):

 اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي، إِلا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا

Latin:

Allahumma inni 'abduka wabnu 'abdika, wabnu amatika, naasiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo uka, as aluka bikullis min huwa laka sammayta bihi nafsaka, aw 'allamtahu ahadan min kholqika, aw an zaltahu fii kitaabika, aw ista' tsarta bihi fii 'ilmil ghoybi 'indaka, an taj'alal qur aana robii a qolbi, wa nuuro shodrii, wa jilaa a huznii wa zahaaba hammi, illa azhaballoh hammahu wa huznahu wa abdalahu makaanahu farojan.

Terjemahan doa tersebut:

"Ya Allah, sesungguhnya aku ini hamba-Mu, anak hamba-Mu dan anak umat-Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu, berlalu dalam keputusan-Mu, yang adil dalam ketentuan-Mu. Aku mohon kepadamu dengan tiap-tiap nama yang menjadi milik-Mu di mana Engkau menyebut diri-Mu dengannya, atau Engkau menurunkannya dalam kitab-Mu atau Engkau menentukannya dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur’an penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penyibak kedukaannku dan penghapus kesusahanku."

Kembali ke sabda Rasulullah SAW: "Kecuali Allah akan menghilangkan kesusahan dan kesedihannya, dan Allah akan menggantikan pada tempatnya jalan keluar."

Kemudian perawi menyampaikan bahwa dikatakan, "Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?" Rasulullah SAW bersabda, "Ya. Orang yang telah mendengar ini harus mempelajarinya." (HR. Ahmad, dishahihkan Al-Albani)

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement