Anak-anak Afghanistan menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan Wazir Khan, di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Anak-anak Afghanistan menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan Wazir Khan, di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Wazir Khan, seorang pria Afghanistan memimpin kelas di sekolah keliling yang dia kelola secara sukarela di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Anak-anak Afghanistan menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan Wazir Khan, di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Anak-anak Afghanistan menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan Wazir Khan, di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Wazir Khan, seorang pria Afghanistan memimpin kelas di sekolah keliling yang dia kelola secara sukarela di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
Anak-anak Afghanistan berjalan pulang setelah menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023). (FOTO : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Anak-anak Afghanistan menghadiri kelas di sekolah keliling yang secara sukarela dijalankan oleh pria Afghanistan Wazir Khan di pinggiran Kabul, Afghanistan, (5/10/2023).
Khan mengajak anak-anak belajar melalui sebuah sekolah keliling, di Distrik Khak Jabar sebagai reaksi terhadap kendala pendidikan, terutama bagi anak perempuan di Afghanistan.
Beberapa ratus siswa menerima pendidikan gratis di sekolah yang telah dibuka selama setahun.
Kelas diadakan di luar karena tidak ada bangunan yang kokoh. Sekolah berupaya memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan dari berbagai daerah dan anak-anak penyandang disabilitas.
Anak-anak diajarkan sejarah nabi Islam Muhammad SAW, surat-surat dari Alquran, dua bahasa resmi Afghanistan Pashto, bahasa Inggris dan seni berbicara semuanya merupakan bagian dari kurikulum yang diajarkan sekolah keliling tersebut.
sumber : EPA-EFE/SAMIULLAH POPAL
Advertisement