REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Maraknya kasus kejahatan jalanan yang melibatkan remaja di DI Yogyakarta menimbulkan keprihatinan. Untuk itu, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengajak orangtua untuk memberikan perhatian lebih kepada anak yang menginjak remaja.
Orang tua, khususnya ibu-ibu harus bisa berkomunikasi dengan anak, untuk mencegah terjadinya kasus kejahatan jalanan yang sempat marak di wilayah DIY.
“Saya harap agar orangtua lebih berperan aktif untuk menjaga anak anaknya di rumah dan senantiasa memberikan perhatian lebih,” kata Kapolda pada Jumat Curhat di Jogja Expo Center (JEC) Banguntapan, Kabupaten Bantul, Jumat (6/10/2023).
Karena kurangnya pengawasan, kata kapolda, kebanyakan para remaja mencari perhatian diluar. Mereka melakukan kejahatan jalanan karena sebagai bentuk pembuktian diri sendiri yang mana ingin pengakuan dari teman sebayanya dan terkenal di kalangan teman-temannya.
Menurut Kapolda, orangtua harus bisa memberikan pengertian terkait pergaulan. Keberadaan anak-anak di luar rumah harus dibatasi, maksimal sampai dengan pukul 22.00 WIB. "Apabila anak belum kembali ke rumah, maka ibu harus menghubungi anaknya,” ujarnya.
Kapolda mengatakan, saat ini kejahatan yang dilakukan oleh anak mulai menunjukkan eksistensinya. Mereka mulai mencari celah di antara penggelaran personel polisi di lapangan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kapolda membuat program ‘Ibu Memanggil’. Dalam program ini, orangtua atau ibu harus menghubungi anaknya sebanyak 10 kali.
"Apabila tidak terhubung dan tidak ada balasan, silakan untuk berkoordinasi dengan Polri/TNI. Dapat menghubungi Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk menyelesaikan setiap ada permasalahan anak pada malam hari,” jelasnya.
Dengan adanya program ‘Ibu Memanggil’ diharapkan peran dari para ibu agar lebih aktif untuk memberikan perhatian kepada anak-anaknya.
“Saat ini kami telah menyebar personel di titik-titik wilayah Yogya untuk mempersempit ruang gerak mereka,” kata dia.