REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film konser Taylor Swift: The Eras Tour sudah mengantongi pendapatan tinggi, bahkan sebelum tayangan itu resmi hadir di bioskop. Hasil penjualan tiket di muka untuk film tersebut sudah mencapai 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,56 triliun.
Dikutip dari laman MovieWeb, Jumat (6/10/2023), Taylor Swift: The Eras Tour akan tayang di bioskop pekan depan, yakni pada Jumat, 13 Oktober 2023. Popularitas Swift membuat banyak penggemar yang dijuluki Swifties ingin menyimak film tentang tur musik terbarunya.
Sutradara Sam Wrench mengarahkan film tersebut, yang anggarannya diperkirakan antara 10 juta-20 juta dolar AS (Rp 156 miliar- Rp 312 miliar). Taylor Swift: The Eras Tour didistribusikan oleh AMC Theaters dan dijadwalkan tayang di 8.500 bioskop AMC yang ada di 100 negara di seluruh dunia.
Meskipun AMC bertindak sebagai distributor, jaringan teater lain seperti Regal, Cinemark, Marcus Theatres, dan lainnya juga akan menayangkan Taylor Swift: The Eras Tour selama sepekan. Bahkan, ada rumah produksi yang sengaja menunda perilisan sinema besutannya supaya tidak berbarengan dengan film konser ini.
Dengan angka prapenjualan mencapai 100 juta dolar AS, banyak yang bertanya-tanya apakah Taylor Swift: The Eras Tour nantinya bisa mendekati pendapatan film Barbie arahan Greta Gerwig. Sayangnya, agaknya hal itu sulit, sebab film konser ini hanya akan diputar dalam periode singkat.
Taylor Swift: The Eras Tour mungkin hanya hadir di bioskop selama empat akhir pekan. Penayangan film di lokasi yang dikelola AMC hanya pada Kamis hingga Ahad setiap pekannya. Itulah yang membuat pengamat berpikir Taylor Swift: The Eras Tour tidak mungkin bisa mendekati total pendapatan global film Barbie, yang totalnya sebesar 1,43 miliar dolar AS (Rp 22,33 triliun).
Film Barbie adalah sebuah fenomena tersendiri, yang kecil kemungkinannya untuk digeser dari predikat sebagai film terlaris 2023. Namun, jika Taylor Swift: The Eras Tour berhasil mendekati pendapatan film Barbie hanya dalam empat akhir pekan penayangan di bioskop, itu bisa dibilang sebuah pencapaian besar dalam sejarah perfilman.