REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak kemunculan pandemi Covid-19 hingga saat ini, sebagian orang di berbagai belahan dunia mungkin pernah mengalami reinfeksi atau terkena Covid-19 lebih dari satu kali. Beberapa orang bahkan bisa terkena Covid-19 hingga lima kali meski telah divaksinasi.
"Saya menemukan beberapa pasien dengan lima kali infeksi (Covid-19). Sayangnya, mereka telah diimunisasi dan masih tetap terkena Covid-19 lima kali," kata Dr Grace McComsey dari Case Western University, seperti dilansir NBC News pada Selasa (10/10/23).
Salah satu dari pasien tersebut adalah wanita berusia 47 tahun bernama Reanna Sunford Clark. Wanita yang berprofesi sebagai guru di tempat penitipan anak tersebut mengungkapkan bahwa dia sudah terkena Covid-19 sebanyak enam kali.
Dari keenam infeksi tersebut, Clark hanya mengalami gejala yang sangat berat pada infeksi pertama di November 2021. Kala itu, Clark yang baru pertama kali terkena Covid-19 harus dilarikan ke unit gawat darurat karena keluhan sesak napas.
Namun pada infeksi kedua hingga keenam, Clark tidak merasakan gejala yang terlalu berat. Sebagian besar gejala Covid-19 yang dia rasakan mirip seperti gejala pilek biasa. Gejala-gejala tersebut juga membaik dalam waktu tiga-empat hari.
"Setiap kali saya terkena (Covid-19), saya pasti mengalami nyeri tenggorokan," ujar Clark.
Selain Clark, NBC News juga mewawancarai empat orang berbeda yang pernah terkena Covid-19 setidaknya lima kali. Dua dari empat orang tersebut juga merasakan pengalaman yang sama seperti Clark. Mereka mengungkapkan bahwa gejala Covid-19 yang mereka rasakan pada infeksi-infeksi berikutnya cenderung semakin ringan.
Hal yang sedikit berbeda dirasakan oleh wanita berusia 36 tahun bernama Emily. Wanita yang terkena Covid-19 sebanyak lima kali ini mengungkapkan bahwa dia hanya merasakan gejala yang relatif ringan setiap kali terkena Covid-19.
Hanya saja, gejala-gejala Covid-19 yang ringan tersebut terasa sedikit lebih berat setelah dia menerima vaksin booster. Gejala yang lebih berat ini dia rasakan pada Mei 2022, sekitar enam bulan setelah menerima vaksin booster.
"Rasanya lebih seperti pegal-pegal dan seperti sedang demam. Saya merasa kurang baik selama sekitar," katanya.
Hal yang benar-benar berbeda dirasakan....