REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mozilla sedang menguji fitur Review Checker atau Pemeriksaan Ulasan bawaan baru untuk browser Firefox-nya yang menilai seberapa andal ulasan pelanggan suatu produk. Fitur eksperimental ini awalnya ditemukan oleh MSPowerUser.
Direktur senior manajemen produk Firefox Byron Jourdan mengonfirmasi bahwa perusahaan tersebut sedang menguji fungsionalitas dengan audiens terbatas di Amerika Serikat (AS). Ulasan palsu adalah masalah besar bagi pedagang online dan harus menghentikan pelaku jahat agar dapat meningkatkan peringkat produk mereka.
Amazon sebelumnya telah menghapus puluhan ribu ulasan yang dianggap palsu. Bahkan, mereka telah mengambil tindakan hukum terhadap individu yang mengoordinasikan ulasan palsu melalui grup Facebook.
Dua tahun lalu, regulator antimonopoli Inggris membuka penyelidikan resmi atas masalah tersebut. Review Checker kini bersiap memberikan pengguna alat untuk menyaring ulasan yang tidak dapat diandalkan.
Dilansir The Verge, Kamis (12/10/2023), tangkapan layar yang diunggah oleh MSPowerUser menunjukkan bagaimana alat tersebut dapat diakses melalui ikon label harga di bilah URL browser yang menampilkan bilah sisi dengan rincian tentang halaman produk yang terbuka.
Alat ini memberikan nilai pada ulasan produk berdasarkan seberapa andal ulasan tersebut dan menawarkan peringkat yang disesuaikan dari lima bintang dengan ulasan yang tidak dapat diandalkan serta menampilkan beberapa hal penting dari ulasan yang ada.
Fitur Review Checker didukung oleh teknologi dari Fakespot, perusahaan yang diakuisisi Mozilla awal tahun ini. Perusahaan tersebut menggunakan sistem kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) yang canggih untuk mendeteksi pola dan kesamaan antara ulasan untuk menandai ulasan yang kemungkinan besar menipu.
Fakespot sudah menawarkan layanan pemeriksaan ulasan melalui situs webnya, ekstensi untuk browser seperti Chrome dan Safari, serta aplikasi iOS dan Android. Ketika mengumumkan akuisisi tersebut, Mozilla mengatakan Fakespot akan terus berfungsi di semua browser web dan perangkat seluler utama. Namun ditawarkan sebagai fitur bawaan Firefox dapat menjadi keuntungan promosi besar bagi Fakespot dan menarik perhatian lebih banyak pengguna.
Meskipun saat ini sedang menguji fitur tersebut, Jourdan dari Mozilla mengatakan perusahaannya belum mengumumkan tanggal rilis resmi. “Kami akan terus menguji dan melihat apakah ini adalah salah satu cara kami dapat membantu meningkatkan pengalaman online masyarakat,” ucap dia.