REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai, Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pilihan tepat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Apalagi, jika pertimbangan utama adalah ingin memenangkan suara di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang menjadi basis utama Nahdlatul Ulama (NU). "Jadi Prabowo kalau pertimbangannya wilayah Jawa Timur, ia harus memilih tokoh-tokoh nahdliyin yang punya kekuatan struktur seperti Erick Thohir," kata Surokim saat dihubungi di Jakarta dikutip Jumat (13/10/2023).
Saat ini, Erick sudah menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dia adalah anggota Kehormatan Banser yang aktif berkontribusi untuk NU. Selain itu, keterlibatan Erick kepada warga NU sangat jelas terlihat.
Seperti banyak memberikan bantuan kepada pondok pesantren seperti acara sholawatan hingga penyantunan anak yatim. Erick juga mengajak kalangan perempuan atau Fatayat NU untuk bersama-sama mendorong perkembangan ekonomi kerakyatan.
Erick percaya perempuan memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Atas kontribusinya terhadap nahdliyin, Erick mengemban amanah sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia 1 Abad NU.
Tentu itu menjadi daya tarik pemilih NU terfokus pada pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi tersebut. Hal itu dibuktikan melalui survei Poltracking Indonesia periode September 2023 bertajuk Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres di Provinsi Penentu & Terpadat Kedua Jawa Timur.
Warga organisasi Islam di Jatim tersebut menunjukkan nama Erick populer hingga menduduki posisi teratas sebagai cawapres pilihan dengan elektabilitas 20,8 persen. Erick berhasil mengalahkan beberapa kandidat cawapres lainnya.
Di antaranya, Menko Polhukam Mahfud MD sebesar 17,2 persen, Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar 16,7 persen, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 13,7 persen. "Erick Thohir bisa jadi pertimbangan yang tepat untuk Prabowo, jika melihat pengalaman selama ini pemilih Jawa Timur kan selalu menjadi penentu," ucap Surokim.