REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya terus mengejar target realisasi aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, hingga saat ini, realisasi aktivasi IKD di Kota Surabaya baru mencapai 139.970.
"Untuk seluruh Indonesia, ditarget 25 persen (dari total penduduk) sampai Desember 2023. Nampaknya semuanya sulit untuk mencapai itu," kata Eddy, Jumat (13/10/2023).
Ia memaparkan sejumlah hal yang menjadi kendala dalam realisasi aktivasi IKD. Salah satunya adalah masih banyak pelayanan publik baik oleh pemerintah maupun swasta yang belum memanfaatkan IKD.
"Di Surabaya yang sudah memanfaatkan ada Bank Jatim. Kemudian kantor-kantor rumah sakit pemerintah, ada RSUD dr Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada. Kita sekarang dengan Imigrasi supaya memanfaatkan," ujarnya.
Eddy meyakini, apabila seluruh layanan publik swasta maupun pemerintah sudah memanfaatkan IKD, maka minat masyarakat melakukan aktivasi akan meningkat. Meski demikian, mantan kepala Satpol PP Kota Surabaya itu memastikan, akan terus berproses mencapai target realisasi aktivasi IKD hingga akhir Desember 2023.
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah menjalin kerja sama dengan kepolisian hingga perusahaan swasta di Surabaya.
"Kita kerja sama dengan Polres untuk seluruh anggota Polres dan jajarannya agar melakukan aktivasi IKD. Juga kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta yang memiliki karyawan banyak agar melakukan aktivasi IKD," jelas dia.
Selain itu, Eddy juga mememastikan, pihaknya masih terus gencar membuka pelayanan aktivasi IKD di sejumlah titik. Di mana setiap akhir pekan pihaknya rutin membuka layanan aktivasi IKD di mal-mal Surabaya.
"Setiap Sabtu dan Ahad kita laksanakan perekaman di mal. Kemarin di PTC, di Galaxy Mal, Grand City, dan BG Junction, itu setiap Sabtu dan Ahad," ujarnya