REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Nasyiatul 'Aisyiyah (NA) mengeluarkan pernyataan sikap terkait Pemilu 2024 dalam penutupan konsolidasi Organisasi Nasyiatul 'Aisyiyah yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya, Yogyakarta, Ahad (15/10/2023).
Pasca-Muktamar Nasyiatul Aisyiyah (NA) ke XIV, peta jalan NA periode 2022-2026 adalah 'Menggiatkan gerakan dakwah dan advokasi yang responsif terhadap keadilan sosial melalui kristalisasi nilai profetik serta pembentukan karakter kader berwawasan global menuju internasionalisasi Nasyiatul 'Aisyiyah'. Ketua Bidang Advokasi Sosial dan Kebijakan Publik, Rinrin Marlia Azhary, mengungkapkan setidaknya terdapat delapan indikator ketercapaian target periode ini, dan terdapat enam arah kebijakan program sebagaimana yang telah diamanatkan dalam tanfiz Muktamar NA ke-XVI.
"Peran perempuan khususnya Nasyiatul 'Aisyiyah terlibat dalam aktifitas demokrasi dan konstelasi politik sangat penting dilakukan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (16/10/2023).
Rinrin melanjutkan, dalam menghadapi pemilu 2024, Nasyiatul 'Aisyiyah perlu melakukan konsolidasi untuk menghasilkan sikap kritis dan responsif dari sudut pandang perempuan muda berkemajuan. "Hal ini sejalan dengan arah kerja Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melakukan pengawalan isu kepemiluan, serta program prioritas Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu memperluas diaspora kader," katanya.
Ia menegaskan, Nasyiatul 'Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah memiliki jaringan yang luas dan pengaruh yang signifikan di berbagai wilayah di Indonesia. Keterlibatan Nasyiatul 'Aisyiyah dalam pemilu dipandang dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses pemilu dan menjaga integritas pemilu itu sendiri.
"Nasyiatul 'Aisyiyah tidak hanya mampu menguatkan peran perempuan dalam politik, tetapi juga membantu memastikan proses Pemilu yang lebih adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi," tutur Rinrin.
Berikut ini rumusan pernyataan sikap Nasyiatul 'Aisyiyah tentang Pemilu 2024:
PERNYATAAN SIKAP NASYIATUL AISYIYAH Tentang PEMILIHAN UMUM 2024
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyampaikan pernyataan sikap menjelang
pemilihan umum (Pemilu) 2024. Pernyataan sikap ini merupakan hasil kajian dan
diskusi bersama Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah se-Indonesia pada forum
Konsolidasi Organisasi Nasyiatul Aisyiyah tanggal 15 Oktober 2024 di Yogyakarta.
1. Nasyiatul Aisyiyah memandang bahwa masa depan Indonesia terletak pada
fondasi demokrasi melalui Pemilihan Umum. Pemilihan umum yang demokratis
memberikan ruang partisipasi perempuan yang setara dan inklusif.
2. Nasyiatul Aisyiyah mendorong partai politik untuk berkomitmen menghindari
segala bentuk diskriminatif dengan memberikan fasilitas, akses, dan dukungan
bagi perempuan yang aktif dalam politik.
3. Nasyiatul Aisyiyah mendukung calon legislatif yang memiliki komitmen dan
keberpihakan kebijakan terhadap pemenuhan hak-hak perempuan dan anak.
4. Nasyiatul Aisyiyah mendukung calon presiden dan wakilnya yang memiliki
integritas, kompetensi, dan komitmen terhadap kesetaraan gender dengan
memastikan keterwakilan perempuan dalam posisi strategis di berbagai tingkatan
pemerintahan.
5. Nasyiatul Aisyiyah mendorong peserta Pemilu untuk mengedepankan isu-isu
perempuan dan anak dalam platform kampanye politik.
6. Nasyiatul Aisyiyah menekankan kepada peserta Pemilu untuk tidak melakukan
eksploitasi terhadap perempuan dan anak dalam memperoleh dukungan politik.
7. Nasyiatul Aisyiyah mendorong penyelenggara Pemilu untuk mengimplimentasikan
kebijakan afirmasi keterwakilan perempuan dalam penyelenggaraan Pemilu
sebagaimana ketentuan dalam UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
8. Nasyiatul Aisyiyah mengajak seluruh kader dan masyarakat umum untuk menjadi
pemilih yang cerdas dan aktif dalam mencegah peredaran isu hoax, black
campaign, penyalahgunaan politik identitas dan segala bentuk politik
transaksional.
Melalui pernyataan ini, Nasyiatul Aisyiyah berharap agar setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu dapat berlangsung aman, adil dan transparan untuk
mewujudkan Indonesia yang berkeadaban.