Rabu 18 Oct 2023 05:00 WIB

Kisah Khalid bin Said Menjadi Mualaf

Khalid bin Said merupakan salah satu sahabat pemberani.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Khalid bin Said Menjadi Mualaf. Foto:   Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Kisah Khalid bin Said Menjadi Mualaf. Foto: Sahabat Nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Khalid bin Said bin Ash merupakan salah satu sahabat nabi yang pemberani. Dia adalah salah seorang sekretaris nabi yang pertama kali menulis lafaz basmalah, yakni bismillahirrahmanirrahim di awal surat Rasulullah SAW.

Khalid bin Said bin Ash dilahirkan di sebuah keluarga kaya dan mewah, dan tergolong kepala-kepala suku dari seorang kaum Quraisy yang terkemuka dan memegang pimpinan.

Baca Juga

Dalam salah satu sumber disebutkan bahwa putri Khalid bin Said pernah berkata, “Ayahku Adalah Orang Kelima. Dia Adalah Orang Pertama yang Menuliskan Bismillahirrahmanirrahim.”

Sedangkan sejarawan mengungkapkan bahwa  Khalid adalah juru tulis Nabi Muhammad SAW. Dia dikatakan sebagai orang pertama yang menulis kelimat basmalah. Setelah hijrah ke Madinah, dia juga menuliskan surat Nabi SAW yang ditujukan untuk orang-orang Thaif, ia menyerahkan surat tersebut kepada delegasi Thaif.

Khalid juga lah yang menjadi perantara dalam perundingan damai antara delegasi Thaif dan Nabi di Madinah hingga kaum Thaif masuk Islam.

Dalam buku “Kisah Perjuangan Sahabat-Sahabat Nabi” karya Yanuardi Syukur telah diceritakan kisah Khalid bin Said saat pertama kali memeluk Islam. Kisah itu berawal dari ayah Khalid dan beberapa tokoh Makkah yang sedang mengolok-ngolok Muhammad, bahkan menyakitinya.

Ayahnya adalah orang yang membenci dakwah Nabi. Sedangkan Khalid sangat ingin masuk Islam dan menjadi pengikut Muhammad SAW. Dia pun khawatir dengna ancaman ayahnya dan orang-orang Makkah sekiranya ia masuk Islam.

Malamnya Khalid gelisah hingga ia tertidur. Dalam tidurnya, Allah SWT memberikannya mimpi yang luar biasa. Dalam mimpi itu, Khalid melihat dirinya berdiri di tepi jurang api berkobar-kobar.

Khalid pun merasakan panas, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa berteriak. Saat demikian, ayah Khalid datang. Namun, bukan untuk menolongnya, melainkan mendorong Khalid ke kobaran api itu.

Khalid berusaha sekuat teaga melepaskan diri dari ayahnya. Saat itu, Khalid melihat Rasulullah sedang memperhatikan. Radulullah kemudian mendekati Khalid dan menjauhkannya dari tepi kurang api itu.

Khalid kemudian terjaga dari tidurnya. Namun, mimpi itu masih melekat dalam pikirannya. Ia berusaha menaksir apa makna mimpi itu.

Setelah itu, Khalid takut bertemu dengan ayahnya. Lalu ia segera pergi ke rumah Abu Bakar dan menceritakan mimpinya itu. Lalu Abu Bakar berkata,

“Sesungguhnya tak ada yang kuinginkan untukmu selain dari kebaikan. Nah, dialah Rasulullah SAW. Ikutilah dia, karena sesungguhnya Islam akan menghindarkanmu dari api neraka!”

Khalid lalu pergi mencari Rasulullah SAW. Setelah bertemu beliau, Khalid menumpahkan isi hatinya, dan menanyakan tentang dakwahnya.

Nabi SAW bersabda, “Hendakah engkau beriman kepada Alah yang Maha Esa semata, jangan mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun. Dan engkau beriman kepada Muhammad, hamba-Nya dan Rasul-Nya. Dan engkau tinggalkan penyembahan berhala yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat, tidak memberi mudharat dan tidak pula manfaat.”

Khalid lalu mengulurkan tangannya yang disambut oleh tangan kanan Rasulullah SAW. Kemudian, Khalid pun mengucapkan syahadat, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement