Rabu 18 Oct 2023 11:21 WIB

Debit Air di Bendung Katulampa Surut, Warga Mencuci di Kali Baru

Tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor, masih nol sentimeter.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi debit air di Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kondisi debit air di Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, menurun drastis. Aliran air di Kali Baru pun surut.

Meski demikian, di tengah kondisi kemarau panjang, air yang mengalir di Kali Baru itu dimanfaatkan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan pantauan Republika, Selasa (17/10/2023), sejumlah warga beraktivitas di sekitar Wahana Ngalun, yang berjarak sekitar 500 meter dari Bendung Katulampa.

Baca Juga

Salah satu warga Kelurahan Katulampa, Omih (50 tahun), mengaku sudah sebulan terakhir memanfaatkan air di Kali Baru. Pasalnya, air sumur di rumahnya surut pada musim kemarau ini. Karena minim, air sumur digunakan untuk kebutuhan tertentu. “Mending buat mandi, nyuci beras,” ujar Omih.

Sementara untuk kebutuhan mencuci baju atau piring, Omih memanfaatkan air di Kali Baru. Begitu juga sejumlah ibu lainnya. Kondisi itu baru pertama kali dialami Omih, dibandingkan saat musim kemarau tahun sebelumnya. “Jadinya kalau nyuci (baju, piring), saya ke kali setiap hari. Nyuci sedikit-sedikit juga ke kali karena sudah enak,” kata dia.

Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengatakan, saat debit air surut di Bendung Katulampa pada musim kemarau ini, warga masih kerap memanfaatkan air yang mengalir untuk kebutuhan sehari-hari.

“Iya, untuk mencuci, mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga. Kadang mandi di Kali Baru ini. Ada Wahana Ngalun juga, tapi kurang optimal karena debitnya (air) berkurang,” kata Andi kepada Republika, Selasa (17/10/2023).

Nol sentimeter

Berdasarkan pantauan Republika, Selasa, dilihat dari meteran di bawah jembatan, tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa menyentuh angka nol sentimeter. TMA nol sentimeter itu dilaporkan sudah bertahan selama beberapa bulan terakhir.

Sejak Juni 2023, dilaporkan debit air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa surut, dengan status siaga. Saat ini, debit air Sungai Ciliwung yang memasuki Bendung Katulampa sekitar 1.800 liter per detik. Adapun pada kondisi normal bisa mencapai 5.000 hingga 10 ribu liter per detik.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement