REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan pengecekan daerah pesisir pantai selatan Garut yang terdampak setelah diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 5.6 di Barat Daya Garut, Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefulloh membenarkan adanya guncangan gempa bumi. Jajarannya langsung melakukan pengecekan daerah yang dekat dengan pusat gempa.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.6 berada di 114 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 18 km. Menurut dia, guncangan gempa tersebut cukup besar dan banyak dirasakan masyarakat di Garut tapi menimbulkan kerusakan.
Jajaran BPBD Garut, kata dia, telah siap siaga untuk memantau perkembangan daerah yang terdampak gempa, dan juga antisipasi adanya gempa susulan.
"Gempanya cukup besar, dangkal. Hati-hati gempa susulan," kata Aah.
Aah menyampaikan laporan sementara dari kecamatan wilayah selatan Garut maupun daerah lainnya dilaporkan aman, tidak ada kerusakan maupun masyarakat yang terdampak gempa. Begitu juga laporan dari Kecamatan Caringin wilayah pesisir pantai yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, kata Aah, dilaporkan masyarakatnya dalam kondisi aman.
"Kecamatan Caringin sementara ini aman," katanya.
Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan cukup kuat oleh sejumlah warga di wilayah perkotaan Garut. Salah seorang warga Kecamatan Tarogong Kaler, Kusuma Ningrum mengatakan, saat mengetahui ada gempa langsung keluar rumah untuk mengamankan diri dari dampak bahaya gempa dalam ruangan.
"Saat gempa semua yang ada di dalam rumah langsung keluar, diam di teras beberapa saat, setelah itu masuk lagi," katanya.