Jumat 20 Oct 2023 16:14 WIB

Sukses Majukan BUMN, Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres Tertinggi

Menteri Erick mampu meningkatkan daya elektoral Prabowo pada Pilpres 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir dalam simulasi sebagai calon wakil presiden (cawpares) di bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tinggi. Hal itu tak terlepas dari kesuksesan Erick dalam memajukan BUMN selama ini. 

"Tingginya elektabilitas Pak Erick Thohir ini menandakan kepercayaan publik atau masyarakat terhadap Pak Erick Thohir sebagai pejabat negara," kata Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Dalam berbagai survei, elektabilitas Erick selalu menempati peringkat pertama. Dalam rilis survei Poltracking Indonesia terbaru, elektabilitas menteri kepercayaan Presiden Jokowi tersebut pada September 2023, berada di posisi pertama dengan 19,0 persen. 

Elektabilitas Erick mampu mengungguli nama lainnya, seperti cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Abdul Muhaimin Iskandar yang hanya memperoleh 8,1 persen, Menko Polhukam Mahfud MD di angka 8,0 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa empat persen.

Menimbang besarnya elektabilitas tersebut, Erick sangat layak untuk mendampingi capres Prabowo Subianto. Sebab, Ketum PSSI tersebut mampu meningkatkan daya elektoral Prabowo pada Pilpres 2024.

Hal itu juga terlihat dari survei LSI periode Okktober 2023l ang memperlihatkan Prabowo semakin kuat jika dipasangkan dengan Erick. Elektabilitas Prabowo- Erick mencapai 38 persen, sementara Prabowo-Khofifah meraih 36,3 persen, dan jika berpasangan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memperoleh 36 persen.

"Pak Erick bisa membantu meningkatkan elektabilitas Pak Prabowo dibanding yang lain," ucap Mulyawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement