REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Yayasan ASA Indonesia sekaligus Dewan Pembina Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Syamsuddin Alimsyah menyayangkan Partai Golkar yang mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Pasalnya, Golkar sebagai partai terbesar kedua di Indonesia dinilai tidak menggunakan alokasi anggaran negara dengan baik dari segi pengkaderan.
“Rakyat punya hak menggugat partai terhadap bagaimana proses rekrutmen. Publik harus sadar bahwa selama ini membayar pajak dan duit itu masuk pada alokasi dana bantuan parpol. Golkar menjadi partai yang paling banyak kedua mendapatkan dana bantuan keuangan dari negara dengan tujuan melakukan proses rekrutmen kaderisasi,” kata Syamsuddin saat dihubungi Republika, Sabtu (21/10/2023).
Ia mengatakan bahwa langkah Partai Golkar mengusung Gibran yang merupakan kader partai lain, yakni PDIP, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat melalui proses penggunaan alokasi anggaran yang tidak digunakan sebagaimana mestinya.
“Saya menganggap Golkar itu seperti mobil besar tapi tidak ada mesin, padahal kan banyak kader. Masak Ketua Umum Airlangga Hartanto tidak percaya diri?” tutur dia.