Sabtu 21 Oct 2023 17:37 WIB

Golkar Usung Gibran, Pengamat: Padahal Ada Banyak Kader, Masak Airlangga tak Percaya Diri

Golkar ibarat mobil besar, tapi tak punya mesin,

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan hasil Rapimnas II Partai Golkar kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Rapimnas II Partai Golkar tersebut mengusulkan pasangan Bakal calon Presiden dan Wakil presiden pada pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan hasil Rapimnas II Partai Golkar kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (21/10/2023). Rapimnas II Partai Golkar tersebut mengusulkan pasangan Bakal calon Presiden dan Wakil presiden pada pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Yayasan ASA Indonesia sekaligus Dewan Pembina Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia Syamsuddin Alimsyah menyayangkan Partai Golkar yang mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Pasalnya, Golkar sebagai partai terbesar kedua di Indonesia dinilai tidak menggunakan alokasi anggaran negara dengan baik dari segi pengkaderan.

“Rakyat punya hak menggugat partai terhadap bagaimana proses rekrutmen. Publik harus sadar bahwa selama ini membayar pajak dan duit itu masuk pada alokasi dana bantuan parpol. Golkar menjadi partai yang paling banyak kedua mendapatkan dana bantuan keuangan dari negara dengan tujuan melakukan proses rekrutmen kaderisasi,” kata Syamsuddin saat dihubungi Republika, Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa langkah Partai Golkar mengusung Gibran yang merupakan kader partai lain, yakni PDIP, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap rakyat melalui proses penggunaan alokasi anggaran yang tidak digunakan sebagaimana mestinya.

“Saya menganggap Golkar itu seperti mobil besar tapi tidak ada mesin, padahal kan banyak kader. Masak Ketua Umum Airlangga Hartanto tidak percaya diri?” tutur dia.