REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet pekan ini. Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya mengatakan, Nasdem ikhlas jika posisi Menteri Pertanian diberikan ke partai lain.
"Nasdem sami'na wa atho'na dengan presiden soal keputusan ini," kata Willy, Selasa (24/10).
Ia menekankan, saat ini konsen Partai Nasdem tidak lagi di kabinet. Sebab, Willy menyampaikan, mereka ingin menyelesaikan pemerintahan ini secara baik-baik dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin selesai dengan baik.
Apalagi, ia mengingatkan, Nasdem merupakan salah satu partai pengusung Jokowi selama dua periode sebagai Presiden RI. Baik saat berpasangan dengan Jusuf Kalla maupun saat berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Oleh karena itu, Willy menegaskan, keinginan Nasdem tentu agar pemerintahan Jokowi bisa berakhir dengan baik dan meninggalkan cerita sukses. Sehingga, terjadi transisi yang baik pula ke pemerintahan selanjutnya.
Saat ini, ia mengungkapkan, Partai Nasdem sedang memberikan fokusnya kepada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Karenanya, Willy menyerahkan keputusan untuk reshuffle kabinet sepenuhnya ke Jokowi.
"Jadi, monggo mawon, sami'na wa atho'na dengan Pak Jokowi, siapa yang akan beliau tetapkan," ujar Willy.
Saat ini, Nasdem sendiri masih memiliki Siti Nurbaya sebagai Menteri LHK. Salah satu posisi yang dikabarkan akan terkena reshuffle yaitu posisi Menteri Pertanian yang sudah ditinggalkan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
SYL mengundurkan diri usai terjerat kasus korupsi di lingkungan Kementan. SYL menjadi menteri kedua setelah sebelumnya Johnny G Plate harus mundur dari Menkominfo usai terjerat kasus korupsi BTS 5G.
Meski begitu, Willy menegaskan, Nasdem akan menerima apa saja keputusan yang diambil Presiden Jokowi nanti. Termasuk, menerima jika akhirnya posisi Menteri Pertanian diberikan kepada partai pengusung lain.
"Enggak apa-apa, namanya, kadang-kadang hidup ini ada yang direlakan," kata Willy.