Rabu 25 Oct 2023 13:34 WIB

Polisi Israel Tiba-Tiba Tutup Masjid Al Aqsa

Polisi Israel tiba-tiba menutup semua gerbang menuju kompleks Masjid Al Aqsa

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Seorang perempuan membaca Alquran dengan latar belakang Dome of Rock, kompleks Masjid Al Aqsa, Palestina.
Foto: republika
Seorang perempuan membaca Alquran dengan latar belakang Dome of Rock, kompleks Masjid Al Aqsa, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel telah menutup Masjid Al Aqsha di Yerusalem. Kantor berita negara Palestina (WAFA) melaporkan, yang mengutip Departemen Wakaf Islam pada Selasa (24/10/2023), tindakan itu dilakukan sebagai upaya mencegah jamaah Muslim masuk ke area tersebut.

Organisasi Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks Al-Aqsha mengatakan, petugas polisi secara tiba-tiba menutup semua gerbang menuju kompleks yang berdinding tembok. Mereka kemudian melarang umat Islam masuk, tetapi mengizinkan jamaah Yahudi untuk melaksanakan ibadah.

Baca Juga

Wakaf Islam menegaskan, tindakan itu merupakan tindakan yang melanggar status quo di wilayah tersebut. Berdasarkan status quo yang mengatur kompleks suci tersebut, non-Muslim dapat berkunjung, tapi hanya umat Muslim yang boleh beribadah di kompleks suci tersebut. Beberapa pengunjung Yahudi sering berdoa di sana meskipun ada pengaturan seperti itu.

Menurut hukum Yahudi, memasuki bagian manapun dari kompleks Masjid Al Aqsha yang juga dikenal sebagai Temple Mount dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci dari situs tersebut. Namun, aturan itu dilanggar pihak berwenang Israel membatasi masuk ke dalam masjid sejak Selasa dini hari.

Militer Israel awalnya mengizinkan orang lanjut usia untuk masuk area masjid, sebelum akhirnya menolak semua jamaah Muslim masuk area tersebut. Langkah yang tidak biasa tetapi lazim ini terjadi ketika ketegangan di kawasan meningkat akibat perang Hamas-Israel yang sedang berlangsung.

Kompleks Al Aqsha merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan situs paling suci dalam Yudaisme. Area ini sering menjadi titik konflik antara Israel dan Palestina.

Menurut beberapa laporan yang mengutip Departemen Wakaf Islam, awal bulan ini, ratusan warga Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al Aqsha untuk memperingati hari kelima Sukkot, hari libur Yahudi selama seminggu. Negara-negara di Timur Tengah termasuk Mesir, Yaman, Yordania, dan negara-negara lain secara rutin mengeluarkan pernyataan yang mengecam kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Israel di kompleks suci Al-Aqsha. Konflik ini seringkali berada melibatkan polisi Israel yang bentrok dengan warga Palestina di kompleks tersebut. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement