Selasa 31 Oct 2023 14:50 WIB

UII Kukuhkan Dua Profesor Baru di Bidang Ilmu Kimia dan Bidang Pengantar Rancang Kota

Persoalan di negara maju dan berkembang yakni persoalan lingkungan dan krisis energi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dengan agenda pidato pengukuhan profesor di Auditorium K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Selasa (31/10/2023).  Adapun dua profesor yang dikukuhkan hari ini yakni Prof Allwar sebagai profesor bidang Ilmu Kimia dan Prof Suparwoko sebagai profesor Bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota.
Foto: Humas UII
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dengan agenda pidato pengukuhan profesor di Auditorium K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Selasa (31/10/2023). Adapun dua profesor yang dikukuhkan hari ini yakni Prof Allwar sebagai profesor bidang Ilmu Kimia dan Prof Suparwoko sebagai profesor Bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dengan agenda pidato pengukuhan profesor di Auditorium K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Selasa (31/10/2023).  Adapun dua profesor yang dikukuhkan hari ini yakni Prof Allwar sebagai profesor bidang Ilmu Kimia dan Prof Suparwoko sebagai profesor Bidang Ilmu Pengantar Rancang Kota. 

Professor Allwar menyampaikan pidatonya berjudul 'Komposit Sebagai Material Maju untuk Energi dan Lingkungan'. Ia mengatakan persoalan yang terjadi di negara maju dan berkembang akhir-akhir ini yakni persoalan lingkungan dan krisis energi. 

"Persoalan lingkungan timbul karena efek limbah industri, limbah rumah sakit, limbah rumah tangga yang tidak terkontrol sehingga menjadi sumber utama dalam pencemaran lingkungan, sehingga terdeteksinya senyawa-senyawa kimia yang berbahaya dan beracun seperti sisa zat warna sintetik, buangan sisa-sisa obat-obatan, pestisida, logam-logam berat," kata Allwar, Selasa (31/10/2023).

Secara umum penelitian tersebut menyimpulkan bahwa komposit nanopartikel oksida logam karbon aktif berpotensi menjadi adsorben atau fotokatalis untuk mengurangi tingkat pencemaran dalam air dan sebagai katalis heterogen untuk konversi minyak kelapa sawit dan limbah kulit nanas menjadi senyawa fraksi bensin. Hal ini menerangkan bahwa minyak kelapa sawit dan limbah kulit nanas berpotensi untuk menjadi sumber energi terbarukan.