Rabu 01 Nov 2023 03:15 WIB

Kemenlu Pastikan tak Ada yang Terdampak Badai Otis di Meksiko

Badai Otis merenggut 43 korban jiwa

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha ketika ditemui di Jakarta, pada Jumat (13/10/2023).
Foto: ANTARA/Yashinta Difa)
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha ketika ditemui di Jakarta, pada Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban badai Otis yang menghantam pesisir Pasifik Meksiko. Sebelumnya dilaporkan bahwa badai tersebut merenggut 43 korban jiwa dan membuat empat orang masih hilang.

"Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam bencana badai tersebut," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugeraha dalam keterangan kepada media, Selasa (31/10/2023).

Dia mencatat terdapat dua WNI yang berdomisili di Guererro. Keduanya melaporkan bahwa tempat tinggal mereka mengalami kerusakan berupa atap bocor dan hotel tempat bekerja tidak beroperasi akibat badai besar.

Sementara satu-satunya WNI yang berdomisili di Michoacan tidak mengalami dampak apa pun. Judha juga mencatat berdasarkan data KBRI Mexico City, terdapat 310 WNI berada di Mexico.

"Dan untuk keperluan emergency, hotline KBRI Mexico City dapat dihubungi melalui nomor+5215562985506,"pungkasnya.

Negara bagian Guerrero, terutama di Kota Acapulco dan sekitarnya dihantam Badai Otis pada Rabu (25/10/2023) subuh pekan lalu. Kategori badai termasuk yang terkuar, yaitu kategori 5 (kategori maksimum, kecepatan angin di atas 265 km/jam).

Badai ini merupakan badai terkuat dalam sejarah yang pernah menghantam pesisir Pasifik di Meksiko. Sejak Kamis, badai tersebut bergerak ke arah Michoacan dengan tingkat intensitas jauh melemah. Badai tersebut mengakibatkan hujan lebat dan memicu longsor, telah mengakibatkan setidaknya 43 korban jiwa dan 4 korban hilang.

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan sebagian besar anggota kabinetnya sudah berada atau menuju Acapulco, dan dia akan kembali ke sana pada Ahad malam lalu untuk memimpin upaya pemulihan ketika ribuan tentara dan polisi turun ke kota tersebut.

“Kami akan membuat Acapulco bangkit kembali, dimulai dari masyarakatnya,” katanya dalam sebuah video di media sosial.

Menurut perkiraan, biaya kerusakan bisa mencapai 15 miliar dolar AS. Sementara itu Lopez Obrador mengatakan para menteri keuangan dan perekonomian akan berada di Acapulco pada Senin. Ia juga mengundang gubernur bank sentral Meksiko untuk berkunjung ke sana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement