Rabu 01 Nov 2023 19:55 WIB

BI Yakin Inflasi 2023 Tetap Terkendali dalam Sasaran

BI yakin inflasi pada tahun ini tetap terkendali.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan inflasi pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran tiga plus minus satu persen. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan BI yakin inflasi pada tahun ini tetap terkendali.

"Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam sasaran tiga plus minus satu persen pada 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada 2024," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/11/2023).

Baca Juga

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat sebesar 0,17 persen secara bulanan dan secara tahunan menjadi 2,56 persen. Erwin menuturkan, inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter.

"Ini juga hasil dari eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," ungkap Erwin.

Berdasarkan data BPS, inflasi inti tetap terjaga rendah. Inflasi inti pada Oktober 2023 tercatat sebesar 0,08 persen secara bulanan. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,12 persen secara bulanan.

Realisasi inflasi inti tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2023 tercatat sebesar 1,91 persen secara tahunan yang lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar dua persen.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Oktober 2023 mencatat inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan yang lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,37 persen secara bulanan.

Perlambatan inflasi volatile food tersebut terutama disumbang oleh deflasi pada komoditas telur ayam ras, aneka bawang, dan minyak goreng seiring dengan kecukupan pasokan. Sementara itu, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh komoditas beras dan aneka cabai yang meningkat. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 5,54 persen secara tahunan yang meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,62 persen.

Inflasi kelompok administered prices jiga tercatat meningkat. Kelompok administered prices pada Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen secara bulanan yang lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,23 persen.

Kenaikan tersebut terutama bersumber dari inflasi bensin dan angkutan udara akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan peningkatan harga avtur sejalan dengan kenaikan harga minyak global. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 2,12 persen yang meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,99 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement