REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bagi para pemilik kucing, Anda mungkin merasa telah mengembangkan bahasa tersendiri dengan hewan peliharaan, entah itu melalui meong khas atau isyarat lembut dari mata kucing. Namun, tahukah Anda betapa kaya ekspresi wajah kucing? Sebuah penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa kucing memiliki hampir 300 ekspresi wajah yang berbeda.
Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa terdapat 126 ekspresi wajah yang menunjukkan kucing sedang merasa ramah, dan 102 ekspresi lainnya yang mengindikasikan kucing sedang marah atau cemas. Melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya, kucing dapat mengungkapkan perasaannya, baik itu puas, cemas, atau bahkan tidak bersahabat.
Buku yang berjudul Kitty Language karya penulis Lili Chin, yang dirilis pada awal tahun ini, menjadi panduan bergambar untuk memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah kucing. Saat menulis bukunya, Chin berbicara dengan para "ahli perilaku kucing" yang memiliki kualifikasi khusus dalam memahami gerakan dan perilaku kucing, untuk membantu orang memahami komunikasi kucing mereka.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (3/11/2023), dalam bukunya, Chin menjelaskan bahwa telinga kucing memiliki 32 otot, yang menjadikannya salah satu bagian tubuh yang paling ekspresif. Misalnya, jika telinga kucing menghadap ke depan dan ujungnya mengarah ke atas, ini menandakan bahwa kucing sedang merasa puas. Tatapan mata lembut dan berkedip dianggap sebagai tanda kedamaian, sementara ekor yang tegak dan rileks mengindikasikan keramahan.
Ketika telinga kucing merata dengan ujungnya mengarah ke bawah atau ke belakang, ini menunjukkan bahwa kucing sedang cemas. Selain itu, jika kucing mulai menjilat dirinya sendiri saat melakukan aktivitas lain, ini bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang berusaha menenangkan diri.
Chin juga mengingatkan untuk memperhatikan "telinga radar" kucing, yaitu ketika bukaan telinga berputar ke satu arah dan kemudian berubah arah. Hal ini menunjukkan rasa penasaran kucing, yang sedang mengamati ruangan untuk menemukan suara tertentu.
Pergerakan ekor kucing juga memberikan petunjuk penting tentang perasaannya. Sapuan ekor berarti kucing sedang menyapa atau tertarik pada sesuatu, sedangkan kicauan ekor dari sisi ke sisi menunjukkan ketertarikan kucing terhadap sesuatu. Semakin besar gerakan ekor, semakin besar minatnya.
Ketika kumis kucing terbentang ke depan dan gigi bergemeletuk, ini menandakan bahwa kucing sedang bersemangat. Namun, jika kumis tertekan ke belakang, ini bisa menjadi tanda bahwa kucing menginginkan jarak dari Anda. Tatapan yang lama dengan kepala tinggi adalah tanda ancaman.
Pupil kucing yang melebar dapat mengindikasikan ketakutan, meskipun mata kucing tidak selalu memiliki penglihatan yang tajam. Kucing sering lebih baik dalam melihat gerakan daripada detail.
Terlebih lagi, ekor kucing yang diturunkan dan kaku bisa menandakan ketidakyakinan, dan kucing mungkin berusaha untuk tidak menarik perhatian.
Seorang peneliti dari Lyon College di Arkansas, dr Brittany Florkiewicz, yang menjadi penulis senior studi ini, menekankan pentingnya memahami bahasa tubuh kucing. "Telinga, mata, dan kumis mereka memberikan banyak informasi tentang apakah mereka bersahabat. Mulut mereka juga memberikan petunjuk tentang potensi konflik antar kucing," kata dia.