Ahad 05 Nov 2023 21:43 WIB

Sabbatai Zevi, Orang Yahudi Penentang Hukum Yahudi sampai Diusir dari Yerusalem, lalu Masuk Islam

Sabbatai Zevi adalah salah satu tokoh dalam sejarah Yahudi dan mencapai ajalnya di hadapan Sultan Ottoman Mehmed IV.

Rep: Kadaharan/ Red: Partner
.
Foto: network /Kadaharan
.

Kota Izmir.

GENPOP -- Umat Yahudi di masa Kesultanan Turki Utsmani pernah gempar gara-gara ada satu orang umatnya yang aneh plus nyeleneh. Namanya adalah Shabtai Zvi atau Sabbatai Zevi.

Sabbatai Zevi adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Yahudi. Biografinya tersebar di negara-negara Eropa dan Islam. Dia mencapai ajalnya di hadapan Sultan Ottoman Mehmed IV.

Dr. Abdel-Wahab El-Messiri dalam ensiklopedia besar Yahudi, Yudaisme dan Zionisme, menjelaskan, Sabbatai Zevi hidup pada masa abad ke-17.

Saat itu, Kesultanan Utsmani memasuki fase awal kelemahannya. Saat itu Kota Smyrna (sekarang adalah Izmir), adalah kota kosmopolitan.

Banyak pedagang dari seluruh penjuru dunia yang datang ke Izmir. Seperti dari Yunani, Italia, Prancis, Belanda, Inggris, Turki, Muslim Arab, dan hampir dari seluruh penjuru dunia. Izmir adalah salah satu kota pesisir terpenting di Mediterania.

Di Izmir, terdapat komunitas Yahudi yang jumlahnya tergolong besar. Mengapa mereka ada di Izmir? Karena memang aktivitas Yahudi selalu erat dengan perdagangan.

Di Izmir itulah Sabbatai Zevi lahir. Dia lahir dalam suasana kultur yang seperti itu. Ada banyak suku, ras dan agama di wilayah tempat dia lahir.

Saat itu juga ada banyak ide Yahudi yang “mistis” atau “esoteris” yang mengkristal pada saat itu. Bahkan ada rumor yang mulai tersebar kesana-kemari tentang tentara Yahudi yang mulai terbentuk di Jazirah Arab, bersiap untuk menguasai Palestina.

Dalam suasana demikian, muncullah orang aneh dengan nama Sabbatai Zevi itu. Dia muncul dalam suasana di pinggiran komunitas Yahudi di Eropa dan di tanah Kesultanan Ottoman.

Sabbatai Zevi di masa kecilnya belajar pendidikan agama Taurat. Meski ayahnya pedagang besar, dia memutuskan untuk menciptakan dunianya sendiri yang lebih berpengaruh dan kuat dalam masyarakat dan dalam sejarah.

Sabbatai Zevi berulang kali melanggar ajaran agama Yahudi. Puncaknya adalah di tahun 1648, ketika dia mendeklarasikan diri sebagai Mesias yang akan menyelamatkan umat manusia dari penderitaannya.


Dia menyatakan semua hukum Yahudi yang tertulis dan lisan itu sudah batal alias tidak sah. Ia juga meminta agar Taurat diberikan kepadanya karena dia hanya menikah dengannya. Sabbatai Zevi mengaku sebagai “pengantin Tuhan.”

Sabbatai memiliki karisma yang kuat dan posisinya berkembang hingga menarik banyak pengikut di seluruh dunia.

Bahkan, entah dapat ide dari mana, dia menunggang kuda di Yerusalem pada tahun 1665 dan menyatakan bahwa dialah satu-satunya penentu nasib seluruh dunia.

Saat itu, para rabi tradisional di Yerusalem mengusir Sabbatai Zevi dari sana. Bahkan salah satu rabi terpenting di kotanya, Izmir, menolak klaim Sabbatai Zevi.

Pada tahun 1666, Sabbatai Zevi berbuat ulah lagi. Dia mengumumkan satu-satunya pertempuran penting, yaitu dia akan pergi ke Istanbul untuk menggulingkan Sultan Ottoman Mehmed IV.

Semakin lama, pengikut Sabbatai Zevi ini semakin banyak. Bahkan tersebar luas ke wilayah Kesultanan Ottoman. Kemudian Kesultanan Ottoman bergerak dan memanggilnya langsung ke Istanbul, lalu memenjarakannya di Penjara Benteng Gallipoli.

Namun penjara itu berubah menjadi istana khusus untuk Sabbatai. Pengikutnya dari seluruh dunia bisa berkunjung.

Suatu ketika, Sabbatai mengumumkan pesta dan ritual baru untuk orang Yahudi, dan membatalkan beberapa ritual tradisional dalam agama Yahudi.


Pada tahun yang sama, 1666, rabi Polandia tertinggi mendatangi Sabbatai di penjara untuk mencari tahu apa yang terjadi pada diri Sabbatai.

Lalu rabi tersebut keluar dengan kesimpulan bahwa Sabbatai bukan seorang Kristen dan menyampaikan kepada pihak berwenang Ottoman bahwa Sabbatai adalah penghasut.

Sabbatai juga tidak fasih bahasa Turki, sehingga untuk berkomunikasi dengannya, diterjemahkan oleh dokter Sultan Ottoman yang merupakan mantan Yahudi.

Ketika pengadilan menghukum mati Sabbatai Zevi, dokter Sultan Ottoman itu mengajak Sabbatai untuk memeluk Islam. Dia pun mengumumkan masuk Islam, dan menjadi Muslim. Karena itu pula, dia tidak dihukum mati. Nama Muslimnya adalah Aziz Mehmed Effendi.

Istrinya, Sarah, dan juga para pengikutnya, turut masuk Islam. Namun, pengikut Sabbatai Zevi dianggap masuk Islam secara lahiriahnya saja, tetapi secara batinnya, mereka adalah Yahudi.

Mereka dikenal sebagai Yahudi Dunamah. Dunamah berarti "mereka yang kembali dari agama mereka".

Yahudi Dunamah dianggap berperan besar dalam membentuk beberapa gagasan dan organisasi yang berkontribusi pada penggulingan Kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-20.

Itulah kisah tentang Sabbatai Zevi, atau Aziz Mehmed Effendi, yang meninggal pada tahun 1675 di Albania.

sumber : https://genpop.republika.co.id/posts/243726/sabbatai-zevi-orang-yahudi-penentang-hukum-yahudi-sampai-diusir-dari-yerusalem-lalu-masuk-islam
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement