REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Para ulama adalah orang-orang yang takut kepada Allah ta'ala. Mereka adalah pewaris para nabi yang dikaruniai berbagai disiplin ilmu sehingga dapat membimbing orang-orang awam semakin beriman dan bertakwa. Pada hati para ulama tidak mengenal rasa takut, sedih, dan susah pada urusan-urusan dunia. Sebab, hari mereka hanya dipenuhi Allah ta'ala.
Oleh karenanya para ulama hormati oleh penduduk bumi yaitu manusia dan penduduk langit yaitu para malaikat. Bahkan dua malaikat penanya kubur yaitu Malaikat Munkar dan Nakir begitu memperlakukan istimewa para ulama ketika berada di alam kubur.
Bahkan ada riwayat yang menjelaskan bahwa ketika ditanya oleh malaikat, para ulama malah balik bertanya kepada dua malaikat itu tentang siapa mereka dan siapa yang mengurus mereka. Setelah mengetahui yang datang dan bertanya itu adalah dua malaikat Allah, maka ulama itu menjawab semua pertanyaan malaikat dengan sangat mudah. Dan para malaikat pun membenarkan semua jawaban ulama tersebut.
فيقولان له: من ربك ؟ وما دينك ؟ ومن نبيك ؟ وما قبلتك ؟ فمن وفقه الله وثبته بالقول الثابت قال: من وكلكما علي ؟ ومن أرسلكما إلى ؟ وهذا لا يقوله إلا العلماء الأخيار. أحدهما الآخر : صدق.
Maka bertanya dua malaikat (Munkar dan Nakir) kepada ahli kubur: Siapa Tuhanmu? Apa agamamu ? Dan siapa nabimu? Dan di mana kiblatmu? Maka barangsiapa yang diberikan Taufik oleh Allah dan ditetapkan dengan perkataannya ia akan menjawab: Siapa kalian berdua? Dan siapa yang mengutus kalian berdua padaku? Dan ini tidak akan diucapkan oleh ahli kubur kecuali oleh para ulama pilihan. Lalu salah satu dari malaikat itu berkata: benar (membenarkan semua jawaban ulama tersebut). (Lihat kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi penerbit Maktabah Darul Minhaj halaman 354).
Setelah itu, dua malaikat itu memperlakukan istimewa ulama itu dengan membangun di atas kubur ulama itu bangunan seperti kubah. Lalu dibukakan pintu ke surga dari arah kanan jasad ulama itu. Sehingga dalam kuburnya, ia bisa menikmati indahnya surga yang akan ditempatinya kelak. Setelah itu malaikat juga akan menghamparkan alas sutra dan memberikan wewangian bagi ulama tersebut. Lalu datanglah amal ulama itu yang berwujud orang yang paling dicintainya dan menemaninya hingga hari kiamat.
ثم يضربان عليه القبر كالقبة العظيمة ، و يفتحان له بابا إلى الجنة من تلقاء يمينه ، ثم يفرشان له من حريرها ، وريحانها ، ويدخل عليه من نسيمها ، وروحها وريحانها ، ويأتيه عمله في صورة أحب الأشخاص إليه يؤنسه ، ويملأ قبره نورا ، ولا يزال في فرح وسرور ما بقيت الدنيا حتى تقوم الساعة ويسأل متى تقوم الساعة ؟ فليس شئ أحب إليه من قيامها.
Artinya: Kemudian kedua malaikat itu mendirikan di atas kuburan itu seperti kubah besar dan dibukakan bagi ahli kubur itu pintu ke surga dari arah kanannya. Kemudian dihamparkan alas sutra dan wewangian untuknya, lalu dia diberikan angin sejuk, dan datanglah amalnya dalam bentuk orang yang paling dicintainya. Lalu menghibur ahli kubur itu. Kuburnya dipenuhi cahaya dan dia berada dalam kesenangan dan kegembiraan sampai datangnya kiamat. Ketika ditanya: kapan datangnya kiamat? Dia menjawab? Tak ada yang lebih disukainya kecuali dari datangnya kiamat. (At Tadzkirah, 354).
Kondisi ini berbeda dengan orang kafir. Ketika seorang kafir atau orang yang banyak melakukan dosa dan maksiat meninggal dunia, maka ia akan didatangi malaikat Munkar dan malaikat Nakir dengan wajah yang begitu menyeramkan. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa malaikat Munkar dan Nakir datang dengan wajah hitam legam dan dengan taring yang menjulur hingga ke bumi.
Saban kali kedua malaikat itu berbicara atau bertanya kepada ahli kubur itu, maka suaranya terdengar seperti suara petir yang menyambar-nyambar. Bahkan kedua malaikat itu membawa pemukul yang begitu berat. Kedatangan Munkar dan Nakir itupun membuat ahli kubur itu ketakutan meski begitu ia tidak dapat melarikan diri.
…فإذا فرغ من ذلك دخل عليه فتانا القبر وهما ملكان أسودان يخرقان الأرض بأنيابهما ، لهما شعور مسدولة يجرانها على الأرض، كلامهما كالرعد القاصف، وأعينهما كالبرق الخاطف ، ونفسهما كالريح العاصف ، بيد كل واحد منهما مقمع من حديد لو اجتمع عليه الثقلان ما رفعاه ، لو ضرب به أعظم جبل لجعله دكا، فإذا أبصرتهما النفس ارتعدت وولت هاربة …
Artinya: ..datang memasuki kubur dua malaikat yang hitam legam dan kedua taringnya menggores bumi, dan kedua malaikat itu mempunyai rambut yang terikat sampai ke tanah, dan tiap keduanya memiliki suara keras bagaikan petir yang menggelegar, dan mata kedua malaikat itu seperti kilat yang menyambar, dan nafas mereka bagaikan angin badai. Di tangan kedua malaikat itu memegang palu besi, bila dikumpulkan seluruh makhluk tidak akan bisa mengangkatnya, dan bila dipukulkan kepada gunung yang paling besar maka gunung itu akan hancur. Bila ahli kubur yang memandang kedua malaikat itu, maka ia gemetar dan berusaha lari… (Lihat kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi penerbit Maktabah Darul Minhaj halaman 354).