REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi, menilai, penyebab keterpurukan yang dialami I Rossoneri pada musim ini tidak terlepas dari banyaknya kehadiran pemain asing. Sacchi pun menolak anggapan soal ketidakmampuan Stefano Pioli untuk mengangkat performa I Rossoneri.
Mengawali musim ini dengan tiga kemenangan beruntun, AC Milan mulai mengalami kesulitan untuk menampilkan konsistensi performa. Bahkan, di empat laga terakhir di semua ajang, tim besutan Stefano Pioli itu gagal memetik kemenangan dengan torehan tiga kekalahan dan satu hasil imbang.
Setelah dibekap Juventus, 0-1, Milan dibekap Paris Saint Germain, 0-3. Rentetan kekalahan ini kemudian dilanjutkan dengan kegagalan memetik poin penuh saat ditahan imbang Napoli, 2-2. Terakhir, I Rossoneri dibekap Udinese, 0-1, pada giornata ke-11 Liga Italia, Sabtu (4/11/2023) waktu setempat.
Rentetan hasil minor ini membuat I Rossoneri terlempat ke peringkat ketiga dan terpaut enam poin dari pemuncak klasemen sementara Serie A, Inter Milan. Sementara di arena Liga Champions, Milan terpuruk di dasar klasemen sementara setelah tidak pernah menang dan hanya mengumpulkan dua poin dari tiga partai.
Sorotan pun tertuju pada Stefano Pioli. Pelatih yang mengantarkan AC Milan merengkuh Scudetto pada musim 2021/2022 itu dinilai sudah kehilangan sentuhan untuk bisa mengangkat performa I Rossoneri. Namun, Sacchi menilai, Pioli bukan sosok yang harus bertanggung jawab atas krisis yang tengah menimpa I Rossoneri.
''Apakah ada yang berpikir ini kesalahan Pioli? Saya harap, tidak. Saya rasa, kesalahan terbesar justru terjadi pada awal musim ini. Dari situ, semua masalah ini dimulai,'' kata Sacchi kepada La Gazzetta dello Sports, Senin (6/11/2023).
Pelatih yang mengantarkan AC Milan merengkuh dua titel Piala Eropa, yang saat ini dikenal sebagai Liga Champions itu, merujuk pada strategi perekrutan pemain I Rossoneri. Menurutnya, manajemen I Rossoneri melakukan kesalahan dengan begitu banyak mendatangkan pemain asing dari luar Italia atau biasa disebut stranieri di pentas sepak bola Italia.
Para pemain tersebut, ujar Sacchi, membutuhkan waktu untuk bisa beradaptasi dengan sepak bola Italia, baik dari segi metode kepelatihan, gaya permainan, hingga penguasaan bahasa Italia. Kondisi ini menjadi hambatan tersendiri buat Pioli untuk bisa menerjemahkan taktik dan strategi yang diinginkannya.
''Terlalu banyak pemain asing yang didatangkan. Mereka yang datang dari luar negeri butuh waktu untuk memahami kompetisi ini dan metode kami. Para pemain ini terlihat masih kebingungan. Ujungnya, Milan tidak tampil sebagai sebuah tim yang solid,'' tutur Sacchi.
Berdasarkan data transfermarkt, Milan mendatangkan 10 pemain anyar pada awal musim ini, baik dengan status free transfer ataupun dengan biaya transfer tertentu. Dari 10 pemain tersebut, Marco Sportiello menjadi satu-satunya pemain asli Italia. Luka Romero, yang direkrut dari Lazio, diketahui lahir di Italia, tapi berkebangsaan Argentina.