안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)...
*Ditulis oleh pecinta Korea: Ratna Puspita
Trigger Warning: Konten ini berisi cerita yang berkaitan dengan kesehatan mental
Spoiler Alert: Konten ini berisi beberan atau spoiler dari drama Korea berjudul Daily Dose of Sunshine
Drama Korea dengan latar rumah sakit telah menjadi genre tersendiri dengan sebutan genre medical drama atau drama medis berkat kesuksesan dan popularitas serial seperti Hospital Playlist, Dr Romantic, Doctor John, dan Dr Cha. Namun, tidak banyak drama medis yang memfokuskan pada cerita psikiatri.
Netflix merilis serial Korea bergenre drama medis yang fokus pada Departemen Neuropsikiatri Rumah Sakit Myungshin University. Serial ini berfokus pada kehidupan Jung Da-Eun (diperankan oleh Park Bo-Young) yang merupakan perawat di Departemen Neuropsikiatri yang sebelumnya bertugas di Departemen Penyakit Dalam.
Serial ini bertujuan meningkatkan awareness dan kepedulian terhadap penderita gangguan mental. Serial ini mencoba menempatkan gangguan mental sebagai penyakit yang setara dengan penyakit yang menyerang fisik.
Gangguan dapat dialami oleh siapapun, apapun jenis kelaminnya, usianya, atau pekerjaannya. Perawatan gangguan mental juga sama dengan sakit pada fisik, yakni di rumah sakit dan diberikan obat untuk mengurangi gejala.
Serial ini juga tidak berfokus pada satu faktor tunggal sebagai penyebab gangguan mental, melainkan lingkungan sosial yang sangat kompleks sebagai pemicu penyakitnya. Berikut gangguan mental yang muncul dalam //Daily Dose of Sunshine//:
1. Depresi
Jung Da-Eun selalu berusaha mengerjakan pekerjaannya dengan baik, termasuk menyatakan bahwa ia baik-baik saja ketika setelah perlakuan tidak menyenangkan dari pasien. Pada suatu hari, Jung Da-Eun tiba-tiba merasa putus asa, sedih, menangis, dan mengatakan bahwa dia tidak baik-baik saja.
Jung Da-Eun mengatakan bahwa ia tidak bisa seperti orang lain yang kembali hidup seperti biasa karena ia sebenarnya tertahan di tempat yang sama. Jung Da-Eun memutuskan untuk berhenti kerja sementara untuk beristirahat.
Namun, ia justru lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat tidur. Jumlah waktu tidurnya makin bertambah setiap hari. Jung Da-Eun juga kehilangan selera makan dan mengatakan bahwa ia tidak ingin melakukan apapun.
2. Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)
Dong Go-Yun (Yeon Woo-Jin) merupakan dokter spesialisas proktologi atau dokter spesialis bedah rektum dan anus. Dong Go-Yun sering membunyikan jari tangan berulang kali.
Dong Go-Yun tidak dapat mengendalikan tindakan tersebut dan tidak menyadari melakukan tindakan tersebut secara berlebihan. Jika tidak melakukannya, ia merasa takut dan cemas berlebihan.
Tindakan yang dilakukan Dong Go-Yun sangat mengganggu orang-orang di sekitarnya. Karena itu, ia memeriksaan diri dan didiagnosis menderita //obsessive compulsive disorder// (OCD).
3. Gangguan Panik
Serial ini menampilkan dua karakter yang menderita gangguan panik atau //panic disorder//, yakni sahabat Jung Da-Eun, Song Yu-Chan (Jang Dong-Yoon), dan perawat baru Ji Seung-Jae (Yoo In-Soo). Dalam sebuah diskusi internal, para dokter dalam serial ini menjelaskan bahwa pasien gangguan panik memiliki emosi inti (core emotion), yakni ketakutan bahwa kematian segera terjadi.
Pasien mengetahui bahwa dia tidak berada dalam kondisi akan mati atau sekarat dan bahwa apa yang dia rasakan adalah serangan panik. Namun, dia tetap merasakan kepanikan itu dan tidak bisa melawan ketakutan itu.
Pasien gangguan panik selalu khawatir dia akan mengalami serangan panik ketika berada dalam situasi yang memungkinkan memunculkan serangan panik. Kondisi itu yang membedakan pasien dengan gangguan panik dan orang yang tidak memiliki gangguan tersebut. Orang tanpa gangguan panik tidak bisa memahami ketakutan yang dialami oleh pasien meski si pasien dan dokter sudah menjelaskannya.
4. Gangguan Bipolar
Serial ini menampilkan Oh Ri-Na (Jung Woon-Sun) yang menderita gangguan bipolar. Serial ini menyebutkan gangguan bipolar sebagai kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan keadaan manik ketika pasien memiliki energi berlebih dan depresi yang datang setelah episode manik.
Dokter Hwang Yeo-Hwan (Chang Ryul) menyebutkan bahwa pasien gangguan bipolar memiliki energi yang berlebihan sehingga ia tidak bisa berhenti bicara, sangat mudah berganti topik dan sangat mudah terdistraksi, menjadi sangat terbuka dan mudah bergaul, serta rentan melakukan pembelian impulsif dan kehilangan akal sehat.
Pasien mungkin juga tertarik pada perilaku seksual yang tidak biasa. Dalam beberapa kasus berat, pasien mengalami halusinasi atau delusi. Oh Ri-Na yang sudah menikah mengira ia memiliki hubungan romantis dengan seorang bartender.
5. Gangguan Kecemasan Sosial
Pasien yang menderita gangguan kecemasan sosial atau //social anxiety disoder// dalam serial ini, yakni Kim Sung-Sik (Jo Dal-Hwan). Dokter Im Hyeok-Soo (Kim Jong-Tae) menjelaskan bahwa awalnya Kim Sung-Sik mengalami gejala susah tidur.
Kemudian, tingkat kepercayaan dirinya menurun dan menjadi sangat rendah sehingga ia selalu merasa takut dikritik atau dihakimi orang lain. Kondisi ini membuatnya kerap merasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, Kim Sung-Sik mengalami kekhawatiran dan ketakutan ketika akan memasuki lingkungan sosial, khususnya lingkungan pekerjaan.
6. Gangguan Delusi
Dalam serial ini, gangguan delusi digambarkan gangguan mental yang membuat pasien percaya pada hal yang tidak nyata. Setidaknya ada tiga gangguan delusi yang muncul dalam serial ini, yakni gangguan delusi jangka pendek, gangguan delusi dan halusinasi, gangguan delusi somatik.
Pasien yang mengalami gangguan delusi jangka pendek, yakni Jung Ha-Ram (Kwon Han-Sol). Jung Ha-Ram percaya bahwa perawat di rumah sakit adalah orang yang sudah mengambil uangnya.
Dalam serial ini, dokter Hwang Yeo-Hwan menyatakan bahwa pasien mengalami gangguan delusi jangka pendek setelah mengalami peristiwa yang menghancurkan hidup. Jika pasien mengalami pengobatan sesuai dengan program dokter, ia akan sembuh dari delusinya setelah 30 hari.
Kedua, pasien bernama Kim Seo-Wan (Roh Jae-Won) mengalami delusi dan halusinasi. Pasien menganggap bahwa dirinya adalah penyihir, yang dinubuatkan untuk menghilang dari dunia ini. Pada akhir episode 6, Kim Seo-Wan melihat bangunan di depannya sebagai hamparan bukit dan bebatuan serta seekor dinosaurus berdiri di hadapannya.
Ketiga, pasien bernama Choi Jun-Gi (Kim Dae-Gun) dibawa ke rumah sakit setelah menusuk lehernya sendiri. Dokter Kong Cheol-Woo (Lim Jae-Hyuk) menduga Choi Jun-Gi mengalami delusi somatik, yakni pasien secara keliru meyakini bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Choi Jun-Gi melihat ada benjolan yang bergerak di lehernya lalu ia menusuk benjolan tersebut. Padahal, tidak ada benjolan di lehernya. Pada pemeriksaan lanjutan, dokter menyimpulkan bahwa ia mengalami gangguan stres pascatrauma atau //post-traumatic stress disorder// (PTSD).
7. PTSD
Choi Jun-Gi merupakan suicide survivor, yakni seseorang yang kehilangan orang terdekatnya karena bunuh diri dan dia harus hidup dengan menahan rasa sakit psikologis yang menyertainya. Choi Jun-Gi menemukan istrinya meninggal dunia karena bunuh diri.
Istrinya bunuh diri setelah bayi mereka meninggal dunia. Kemudian, Choi Jun-Gi menyalahkan dirinya atas kematian istrinya.
PTSD yang tidak tertangani membuat Choi Jun-Gi mengalami depresi berat dan psikosis, yakni kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan kenyataan dan imajinasi. Selanjutnya, ia mengalami delusi somatik.
8. Pseudodemensia
Kwon Ju-Yeong (Kim Yeo-Jin) memiliki gejala yang sama seperti demensia, yakni penurunan ingatan dan konsentrasi, tapi ternyata kondisi itu bukan karena ia mengidap demensia. Dokter Cha Min-Seo (Kong Seong-Ha) menyebutkan pseudodemensia terjadi ketika pasien mengalami penurunan ingatan dan konsentrasi karena depresi yang tidak disadari karena terlalu sibuk.
Pasien yang depresi kerap mengalami lelah, lesu, dan sulit fokus. Namun, dia tidak menyadari gejala itu sebagai depresi dan mengira hal itu akibat dari terlalu banyak pekerjaan atau overwork dan akan membaik setelah beristirahat.
Pada serial ini, keinginan pasien untuk beristirahat sulit terwujud karena karena anaknya mengalami masalah di sekolah. Pasien selalu berpikir bahwa masalah anaknya tidak selesai tanpa dia. Begitu pula pekerjaan yang tidak akan rampung jika dia tidak hadir.
9. Gangguan Kepribadian Ambang
Serial ini menampilkan seorang perempuan muda berambut pirang yang menderita gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD). Serial ini menggambarkan penderita BPD sulit mengendalikan emosi dan moodnya. Pasien juga memiliki perasaan takut ditolak, cemas, tidak berarti, takut ditinggalkan, atau marah.
Pasien sebenarnya seseorang yang memiliki kasih sayang dan cinta. Misalnya, dia menyukai Jung Da-Eun dan berusaha melakukan hal yang dikatakan oleh sang perawat. Namun, dia menjadi marah ketika sang perawat menyatakan tidak setuju dengan sikapnya.
Ini menunjukkan pasien ingin dicintai tetapi tidak mengetahui cara mencintai. Selain itu, ini juga menunjukkan satu komentar atau tindakan sudah cukup membuat pasien mengalami perubahan suasana hati yang sangat mendadak.
Pasien juga sering melukai diri sendiri. Pasien juga mengatakan ia tidak merasakan sakit ketika melukai diri sendiri. Hal yang membuatnya sakit adalah ketika ia merasa dibenci atau tidak disukai oleh orang lain