REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---WhatsApp terus mendapatkan fitur dan fungsi baru. Misalnya, baru-baru dikonfirmasi ada pengerjaan terkait fitur verifikasi email akan hadir di aplikasi.
Namun, di samping popularitasnya yang luar biasa di seluruh dunia, Meta, pemilik aplikasi punya masalah karena WhatsApp adalah aplikasi gratis dan tidak menghasilkan pendapatan bagi perusahaan lewat cara apa pun.
Oleh karena itu, sudah lama beredar rumor bahwa ke depannya akan ada iklan di platform tersebut. Terakhir, Will Cathcart, pimpinan perusahaan, menjawab pertanyaan seperti “Apakah WhatsApp akan berbayar dan akan menampilkan iklan?” Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Gizchina, Kamis (9/11/2023).
Untuk saat ini, WhatsApp belum menghadirkan iklan apa pun. Namun, sebuah langkah telah diambil untuk menjadikannya berbayar. Will Cathcart mengumumkan bahwa tidak akan ada iklan di bagian chat aplikasi, namun mereka berencana menampilkan iklan di bagian Status dan Channels.
Belum ada informasi detail mengenai di bagian mana pada Channels iklan akan ditampilkan. Namun, untuk fitur Status, iklan berformat Status saat berpindah antar share.
Sudah banyak platform yang dulunya gratis dan menghasilkan uang dari pendapatan iklan kini menerapkan strategi berbeda. Mereka membebankan biaya bulanan kepada pengguna untuk layanan mereka. Sebagai imbalannya, mereka menawarkan fitur tambahan seperti pengalaman bebas iklan kepada penggunanya. Sebut saja, YouTube dan langganan Premiumnya yang memberlakukan tarif.
Tentu saja ini merupakan spekulasi yang komprehensif, namun WhatsApp juga berpotensi mengumumkan langganan berbayar serupa. Pengguna akan memilih antara paket yang didukung iklan dan paket Premium. Perusahaan akan mendapatkan uang dari setiap pengguna dan memiliki pembenaran untuk penagihan langsung. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah skenario ini benar-benar akan terjadi.