REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Likuid Nusantara Gas (LNG) baru saja melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan LNG plant pertama di Pulau Jawa pada Kamis (9/11/2023). LNG plant tersebut dibangun kawasan milik PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), tepatnya di kawasan industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).
Direktur Utama PT LNG, Wira Rahardja, membeberkan alasan memilih kawasan industri PIER sebagai lokasi investasi. Alasan pertama, LNG plant yang akan dibangun dekat dengan pipa gas milik Pertamina Gas (Pertagas) yang jaraknya hanya sekitar 60 meter.
Kedua, kawasan industri PIER telah terhubung dengan akses tol, sehingga mudah untuk pengiriman LNG ke luar daerah, seperti ke Jawa Tengah, Jawa Barat, ataupun Bali. Ketiga, PIER merupakan kawasan industri, sehingga lebih ramah lingkungan dan mudah mengurus perizinan.
"Keempat, ekosistem di PIER sangat menunjang. Seperti ketersediaan air, listrik, prosesing limbah hingga pemadam kebakaran. Jika kita bangun di luar kawasan industri, tentu kita akan menyiapkan semua infrastruktur itu. Tapi kalau di PIER sudah lengkap semua," kata Wira, Jumat (10/11/2023).
Wira memperkirakan, proses pembangunan pabrik ini membutuhkan waktu sembilan bulan. Artinya pada September 2024 pabrik tersebut sudah bisa beroperasi. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar 16,8 juta dolar AS dan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 120 hingga 140 orang.
"LNG ini menjadi energi transisi yang penting untuk dekarbonisasi. Karena sekarang masih banyak industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti BBM dan batubara yang emisinya masih besar. Kita harus mulai mengurangi emisi gas ini, dan LNG menjadi pilihan utama," ujarnya.
Dirut PT SIER, Didik Prasetiyono menyambut baik investasi PT LNG di kawasan industri PIER. Didik menyatakan, pihaknya siap memfasilitasi seluruh kebutuhan yang dibutuhkan PT LNG untuk kemudahan proses pembangunan LNG plant tersebut.
"Komitmen kami sebagai pengelola kawasan industri untuk semua tenan, termasuk PT LNG, adalah berupaya agar semua investasi yang masuk di kawasan industri milik SIER mendapat kemudahan-kemudahan. Dan kami bersyukur, PT LNG mengaku mendapat kemudahan-kemudahan itu," kata dia.
Didik meyakini, dibangunnya LNG plant di PIER akan membawa dampak positif terhadap perekonomian di Jatim. Apalagi PT LNG menyediakan energi yang bersih yang sangat dibutuhkan di masa depan.
"Semoga pembangunan pabriknya bisa tepat waktu dan tidak ada kendala. Kami siap memfasilitas semua kebutuhan yang diperlukan untuk proses pembangunan LNG plant ini," ujarnya.
Direktur Utama PT Jababeka Tbk, Budianto Liman selaku pengelola menjelaskan, tujuan utama pembangunan pabrik ini adalah untuk mendukung program pemerintah Indonesia. Yakni dalam meningkatkan bauran energi rendah emisi dan ramah lingkungan, melalui penyediaan gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri dan komersial dalam negeri.
"Pabrik ini merupakan perusahaan LNG plant pertama yang dikelola swasta di Indonesia. Kami optimistis, beroperasinya pabrik ini nanti bisa mendukung upaya bersama pemerintah menyediakan sumber energi yang bersih dan sustainable," kata dia.
Kepala Dinas ESDM Jatim, Nur Cholis, pun menyambut baik pembangunan pabrik LNG plant tersebut. Ia berharap pembangunan pabrik LNG plant berjalan dengan lancar, serta bisa memenuhi kebutuhan industri-industri yang ada di Jatim.
"Kami sangat antusias dengan penyediaan solusi transisi energi alternatif bagi industri, yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan menuju energi ramah lingkungan," ungkapnya.