In Picture: Dianggap Dukung LGBT, Massa Gelar Aksi Tolak Konser Coldplay di Jakarta
Coldplay dijadwalkan menggelar konser di Stadion Utama GBK pada 15 November.
Rep: Putra M. Akbar/ Red: Edwin Dwi Putranto
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) membentangkan spanduk bergambar vokalis band Coldplay Chris Martin di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) membentangkan spanduk saat unjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengendara motor menyaksikan massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Massa aksi Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) berunjuk rasa di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi Gerakan Nasional Anti-LGBT (Granati LGBT) membentangkan spanduk bergambar vokalis band Coldplay Chris Martin di depan Museum Polri, Jakarta, Jumat (10/11/2023). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut dibatalkannya penyelenggaraan konser Band Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 15 November 2023, karena band tersebut dinilai mengkampanyekan kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
sumber : Republika
Advertisement