Jumat 10 Nov 2023 19:50 WIB

DMI: Khatib Harus Paham Isu Palestina Saat Berkhutbah

DMI di berbagai wilayah juga mengumpulkan sumbangan untuk Palestina.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Khatib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (20/11/2020).
Foto: ANTARA/Ampelsa
Khatib menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Jumat (20/11/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga hari ini penderitaan bangsa Palestina belum juga usai. Israel masih terus membombardir Gaza. 

Sebagai wujud kepedulian dan dukungan kepada Palestina, khutbah Jumat menjadi salah satu cara agar semakin banyak unat Islam yang memahami tentang Palestina. Menurut Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaraqutni, ada baiknya setiap khutbah Jumat mengangkat isu Palestina.

Baca Juga

"Jika para khatib memiliki pemahaman yang cukup memadai tentang seluk-beluk Palestina, maka saya kira ada baiknya diangkat dalam tema khutbah," katanya, Jumat (10/11/2023).

Selain itu, imam pun mengingatkan tentang sumber informasi terkait isu Palestina terutama media yang ada. Menurut dia, jika isu Palestina diberitakan dengan baik oleh sebuah media maka khatib yang ada akan semakin tercerahkan. 

"Selain mengimbau untuk khutbah Jumat, DMI di berbagai wilayah juga melakukan kegiatan solidaritas Palestina dengan mengumpulkan amal sumbangan," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (10/11/2023).

Beberapa waktu lalu DMI juga ikut serta dalam donasi pembangunan RS Indonesia tepatnya di Hebron, Palestina. Saat itu DMI menyerahkan bantuan dana senilai Rp 1 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) di Palestina.

Sebelumnya, Ketua Komisi Dakwah MUI KH Ahmad Zubaidi mengatakan khatib sholat Jumat perlu mengangkat tema tentang Palestina dalam konteks membangun solidaritas umat Islam. Supaya umat Islam Indonesia turut membantu Palestina secara material melalui lembaga-lembaga yang kredibel dan benar, misalnya melalui MUI.

"Kita juga perlu membangun persepsi kepada masyarakat tentang bagaimana kita memahami Palestina yang benar, karena bagaimanapun banyak perang urat saraf di media sosial, kalau kita tidak selektif seolah-olah para pejuang Palestina yang disalahkan terutama Hamas dicap sebagai teroris," ujar Kiai Zubaidi.

Kiai Zubaidi menegaskan, padahal pejuang Palestina termasuk Hamas adalah orang yang sedang memperjuangkan hak-haknya atas negara yang dimilikinya yakni Palestina. Sebagaimana diketahui, wilayah Palestina ini sedang dicaplok atau dijajah Israel. Maka jangan diputar balikan seolah-olah Israel yang menjadi korban dari serangan Hamas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement