REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) (HK) melakukan pemeliharaan rutin di sejumlah titik pada Jalan Tol Trans Sumatra, tepatnya di Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (Terpeka) dan Tol Pekanbaru - Dumai (Permai).
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, dalam keterangan di Jakarta, Ahad (12/11/2023), mengatakan, pemeliharaan rutin jalan tol tersebut untuk memfasilitasi arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang dengan target penyelesaian pada awal Desember 2023.
Pemeliharaan rutin yang Hutama Karya lakukan yaitu pekerjaan perbaikan beton rigid hingga pelapisan ulang (SFO). Di Tol Terpeka pekerjaan sudah mencapai 53 persen dengan target rampung awal Desember. Sedangkan di Tol Permai progres mencapai 83 persen dengan target rampung November ini.
"Harapan kami pada saat mudik Nataru, pengguna jalan tol dapat melintas dengan nyaman dan aman," ungkap Koentjoro.
Koentjoro menjelaskan, metode pemeliharaan dengan cara pengelupasan ulang (SFO) ini dipilih karena keunggulannya yang dapat meningkatkan daya tahan struktural jalan tol, mengurangi risiko kerusakan akibat beban berat dan cuaca ekstrem. Dengan demikian dapat meningkatkan ketahanan terhadap retakan dan deformasi pada jalan tol.
Sementara metode beton rigid dipilih karena keunggulannya yang tahan terhadap perubahan suhu dan musim, memberikan permukaan jalan yang lebih halus dan stabil, sehingga umur jalan tol lebih panjang dan dapat mengurangi biaya perawatan maupun perbaikan jangka panjang. "Upaya yang kami lakukan ini untuk meningkatkan pelayanan dan menjaga Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Jalan Tol Trans Sumatra," kata Koentjoro.
Titik lokasi pemeliharaan di Tol Terpeka terdapat di KM 165+255 s/d KM 182+575, Rest Area KM 172 & KM 163, Interchange Gunung Batin, KM 184+150 s/d KM 238+620 dan KM 250 + 070 s/d KM 329+950. Sementara itu, titik pemeliharaan di Tol Permai berada di KM 01+950 s/d 06+850, KM 25+100 s/d KM 27+600, KM 61+600 s/d KM 63+600, KM 68+700 s/d KM 76+800, KM 80+00 s/d KM 83+650 dan KM 88+200 s/d 102+600.
Selama masa pemeliharaan, Koentjoro mengimbau pengguna jalan tol untuk dapat memperhatikan rambu-rambu peringatan yang dipasang berjarak 1,1 kilometer sebelum titik pemeliharaan, dan berhati-hati saat melintas. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul selama masa pemeliharaan jalan tol tersebut dan agar pengguna jalan berhati-hati serta selalu mengutamakan keselamatan," ucap Koentjoro.