REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kisah Nabi Syu'aib termaktub dalam beberapa ayat di surat Al A'raf. Nabi Syu'aib diutus Allah SWT untuk menyampaikan risalah kepada kaum Madyan. Sebagaimana firman Allah SWT pada ayat 85 surat Al A'raf:
وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman". (Alquran surat Al A'raf ayat 85).
Para mufasir menjelaskan lafadz akhohum bermakna bahwa nabi Syu'aib itu berasal dari bangsa Madyan yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah Allah dan meluruskan kaumnya sendiri. Sebagaimana nabi Hud yang diutus untuk meluruskan kaumnya sendiri yakni kaum 'Ad, dan juga nabi Saleh pada kaum Tsamud. Nama Madyan sendiri adalah nama suku yang dinisbahkan kepada Madyan salah satu dari putra nabi Ibrahim Alaihi Salam.
Penduduk Madyan menempati suatu wilayah yang disebut Ma'an. Letaknya di perbatasan antara Hijaz dan Syam. Sebagian mufasir menyebut kaum Madyan dengan Ashabul Aikah. Namun menurut Sayyid Muhammad Tantawi dalam kitab Qissah fil Al Quran Al Karim, wilayah Maan dan Aikah adalah dua tempat atau kampung yang berbeda. Aikah itu adalah wilayah perkampungan yang penuh dengan pepohonan. Kampung ini berdampingan dengan perkampungan Ma'an. Beberapa generasi mendiami Aikah.
Maka Allah mengutus Nabi Syu'aib kepada penduduk Madyan ataupun penduduk Aikah. Menurut Sayyid Muhammad Tantawi bahwa Madyan dan Aikah itu sebenarnya berbeda. Dua perkampungan atau dua suku yang berdekatan tepatnya. Nabi Syu'aib berasal dari golongan Madyan tapi nabi Syu'aib juga berdakwah ke Aikah, mengajak mereka ke jalan yang benar.
Nabi Syu'aib adalah putra dari Miykaiyl bin Yasyjur bin Madyan bin Ibrahim. Sehingga nabi Syu'aib adalah generasi keempat dari nabi ibrahim. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW ketika disebut nama nabi Syu'aib, nabi Muhammad SAW berkata:
ذلك خطيب الانبيا ء لحسن مراجعته لقومه، وقوة حجته
Artinya: Dialah khatib (oratornya) para nabi karena bagusnya penyampaiannya pada kaumnya dan kuat argumentasinya.
Inilah sanjungan nabi Muhammad SAW kepada nabi Syu'aib sebagai nabi yang diberikan kelebihan oleh Allah SWT dalam kemampuan komunikasinya. Nabi Syu'aib ketika berkomunikasi mampu bertutur dengan tenang, berwibawa dan penuh dengan argumentasi. Nabi Syu'aib senantiasa memperlakukan kaumnya dengan santun dan lemah lembut, dengan kata-kata yang sopan, dan menyentuh logika dengan kuatnya argumentasi yang disampaikan.
Ini juga menjadi keteladanan bagi umat Islam bahwa ketika akan berdakwah seyogianya mempersiapkan argumentasi, belajar terlebih dahulu, dan harus siapkan ilmu. Yaitu dengan belajar berguru dan tidak sombong.
Kaum Nabi Syu'aib yakni Madyan adalah kaum yang kufur, menyekutukan dan mendustakan Allah SWT, melakukan perbuatan keji. Dan kaum Madyan bila melakukan kegiatan ekonomi itu suka curang demi keuntungan dirinya sendiri. Nabi Syu'aib datang menyeru untuk mentauhidkan Allah SWT. Kemudian kaum Madyan juga dilarang berlaku khianat dan curang serta berperilaku buruk.
Ada pendapat bahwa nabi Syu'aib itu diutus kepada dua umat. Yaitu kepada penduduk Madyan yang dibinasakan dengan angin kencang dan suara menggelegar, serta diutus juga kepada penduduk Aikah yang diazab dengan mengenaskan. Menurut pendapat ini tidak ada nabi yang diutus dua kali atau pada dua kaum kecuali nabi Syu'aib. Meski ada pendapat para ulama yang mengatakan bahwa Madyan dan Aikah itu satu umat. Penduduk Madyan itu juga penduduk Aikah.
Penduduk Madyan dan Aikah diberikan azab diantaranya gempa, petir yang menggelegar, angin kencang serta awan yang gelap. Semua siksa itu dirasakan oleh kedua penduduk tersebut. Kemudian nabi Syu'aib menyuruh kaumnya untuk menyempurnakan takaran, atau timbangan. Sehingga tidak merugikan orang lain. Kemudian nabi Syu'aib melarang kaum Madyan berbuat kerusakan di muka bumi. Maksudnya merusak tatanan hukum yang sudah diajarkan pada nabi-nabi sebelumnya. Seperti tidak berbuat curang dalam berjualan.