REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN KUPANG -- Kesulitan air bersih mulai dirasakan warga di Desa Tablolong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, ketersediaan air di desa mereka mulai mengering, hal tersebut sontak dikeluhkan oleh sejumlah warga setempat.
Melihat kondisi tersebut, Pandawa Ganjar menginisiasi penyediaan air bersih dengan menyediakan 5.000 liter air bersih untuk digunakan warga.
Selain itu, Pandawa Ganjar pun memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan akses sanitasi dan pemanfaatan air bersih secara efisien.
Tokoh Pemuda Desa Tablolong, Tito Pellu (29) mengatakan ketersediaan air bersih tersebut dirasa sangat menolong karena sulitnya akses air bersih selama ini didapatkan warga.
"Adanya bantuan air bersih dari Pandawa Ganjar ini Desa Tablolong bisa tertolong apalagi ketersediaan di desa ini cukup rawan dan krisis air bersih," kata Tito di Sosialisasi dan Penyerahan Air Bersih Untuk NTT, dinukil pada Ahad (19/11/2023).
Dalam memenuhi kebutuhan air bersih, Tito bersama para warga lainnya terkadang memamfaatkan air pam, namun jumlah tersebut tidak mencukupi apabila musim kemarau panjang tiba. Sehingga para warga biasa membeli air bersih tengki dengan harga yang cukup mahal.
"Selama ini kami mendapatkan air bersih melalui pam, tapi kadang kebutuhannya tidak mencukupi dan pada akhirnya kita membeli literan," kata Tito.
"Harga satu tengkinya 150 ribu, dibilang memberatkan iya, tapi kami butuh untuk mencukupi kebutuhan hidup kami," ungkapnya.
Tito berharap ketersediaan air bersih ini harus jadi catatan serius bagi segenap pihak, baik masyarakat maupun pemerintah untuk keberlangsungan hidup serta untuk terus memperbaiki kualitas hidup warga di Desa Tablolong.
"Kami berharap pemerintah kabupaten dan desa bisa memberikan perhatian lebih serius lagi, semoga bantuan ini bisa jadi stimulus untuk pemerintah bisa memperhatikan keberadaan akses air bersih ini, terima kasih Pandawa Ganjar," ujar dia.