Ahad 19 Nov 2023 21:53 WIB

Taspen Luncurkan Sistem Pembayaran Pensiun tanpa Dokumen

Selain sistem digitalisasi, Taspen juga punya skema kewirausahaan ASN dan pensiunan.

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) meluncurkan pembayaran pensiun ASN yang mencapai batas usia pensiun tanpa dokumen. Seremonial peluncuran di Jakarta, Sumatera Bagian Selatan, dan Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Foto: dok Taspen
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) meluncurkan pembayaran pensiun ASN yang mencapai batas usia pensiun tanpa dokumen. Seremonial peluncuran di Jakarta, Sumatera Bagian Selatan, dan Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) meluncurkan pembayaran pensiun ASN yang mencapai batas usia pensiun tanpa dokumen. Seremonial peluncuran di Jakarta, Sumatera Bagian Selatan, dan Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Direktur Operasional Taspen Ariyandi mengatakan, dari tahun ke tahun perseroan melakukan inovasi. Awalnya layanan pencairan dana pensiun yang diberikan itu tanpa datang ke kantor, namun masih ada dokumen yang mesti disiapkan pensiunan abdi negara, sehingga untuk memudahkan pensiunan abdi negara, mulai Januari 2024 nanti layanan pencairan dana pensiun bisa dilakukan tanpa dokumen atau paperless dan pensiunan tidak perlu sibuk-sibuk mengurus dokumen pencairan dana hari tua atau pensiun. 

"Ketika nanti ASN sudah mencapai batas usia pensiun, maka setiap tanggal 1 uangnya langsung ditransfer lewat Bank Mantap (Mandiri Taspen). Jadi (pensiunan) tidak perlu mengurus, melampirkan dokumen karena kita sudah memakai sistem teknologi dan database yang terintegrasi," kata Ariyandi dalam pernyataan tertulis, Ahad (19/11/2023).

Taspen mulai meluncurkan pembayaran pensiun ASN yang mencapai batas usia pensiun tanpa dokumen di Jakarta, Sumatera Bagian Selatan, dan Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Seremonial peluncuran sistem baru ini melibatkan Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. 

Selain meluncurkan sistem tanpa dokumen, untuk mengoptimalkan sistem ini, Taspen juga memberikan pelatihan kepada para frontliner dan sekuriti yang menjadi ganda terdepan untuk melayani pelanggan. 

"Sistem ini sudah kita mulai sekarang, tapi gongnya atau puncaknya itu Januari 2024. Kami berharap inovasi ini bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya ASN dan P3K," ujar Ariyandi. 

Pada 2024, kata Ariyandi, sebanyak 165.000 abadi negara yang akan pensiun. Pihaknya menargetkan sebesar 80 persen abdi negara yang memasuki batas usia pensiun di Jakarta, Sumbagsel, dan Sulampua sudah terlayani sistem tanpa dokumen ini. 

"Itu menjadi target kita, jadi abdi negara yang sudah mencapai batas usia pensiun tidak perlu repot lagi mengurus atau melampirkan dokumen, jadi langsung bisa pencairan," kata Ariyandi. 

Selain sistem digitalisasi, Taspen juga memiliki skema kewirausahaan ASN dan pensiunan terhadap kesejahteraan melalui inovasi program wirausaha bagi pensiun. Program ini merupakan bentuk layanan extra miles dari Taspen kepada ASN dan pensiunan dengan memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN pada hari tua. 

Pensiunan akan diberikan pelatihan, modal usaha, hingga pemasaran hasil usahanya. Namun program ini di Jambi belum banyak diminati oleh para ASN. 

Ariyandi mendorong para ASN untuk memanfaatkan peluang ini. "Di Jambi harapan kita animo untuk program ini semakin tinggi agar para pensiunan itu ekonominya bisa bangkit," kata Ariyandi. 

Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengapresisasi langkah Taspen yang berinovasi. Taspen merupakan penyelenggara program yang bergerak bidang dana pensiun dan asuransi bagi ASN, serta pejabat negara, menurut Haris, memilik banyak produk yang lebih memudahkan untuk para pensiunan dalam mengurus hak-haknya setelah purna tugas, termasuk menyiapkan setelah pensiun. 

"Taspen sudah banyak program-program yang mendukung pensiunan agar tidak mengandalkan uang pensiunan saja. Tapi setelah pensiun ASN bisa berinovasi keberlanjutan ekonominya," kata Haris. 

Menurut Haris, perlu mengubah paradigma dulu ASN setelah tidak bekerja lagi hanya mengandalkan duit pensiun saja. Kini melalui program yang dimiliki Taspen, pensiunan aparatur negara bisa memanfaatkan untuk menambah penghasilan, tidak hanya mengandalkan duit pensiun. 

"Taspen juga ada pelatihan bagi ASN persiapan akan pensiun, sehingga setelah pensiun dan badan masih sehat mereka bisa berwirausaha usaha," ujar Haris. 

"Sebelum ASN pensiun sudah bisa mengambil langkah-langkah masa depannya," sambung Haris. 

Al Haris pun akan menggagas kerja sama antara Pemprov Jambi dan Taspen. Saat ini banyan pegawai P3K yang direkrut pemerintah provinsi. "Gaji pegawai mesti baik dikelola masa tua nanti ketika sudah pensiun. Kita setiap tahun di Jambi ada sekitar lima ratu ASN yang pensiun. Artinya kalau ASN ini pandai mengelola dan ikut program Taspen banyak yang bisa mereka dapatkan, dan Taspen juga akan membina pensiunan itu," kata Haris. 

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan, melalui pelayanan yang semakin baik dapat meningkatkan pemahaman yang lebih dalam akan pentingnya etika dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam pelayanan kepada masyarakat. 

"Harapan saya kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi ASN," kata Afriansyah Noor.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement