Rabu 22 Nov 2023 07:54 WIB

Antisipasi Persaingan Bank Digital, Ini Strategi yang Dilakukan Bank Jago

Bank Jago gagas berbagai kolaborasi dengan pihak lain dalam ekosistem digital.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Bank Jago menggelar kegiatan edukasi keuangan digital #Kumpul Jagoan bertajuk Atur Keuangan Sesuai Maumu dengan Aplikasi Jago di Kota Medan, Ahad (19/11/2023).
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
Bank Jago menggelar kegiatan edukasi keuangan digital #Kumpul Jagoan bertajuk Atur Keuangan Sesuai Maumu dengan Aplikasi Jago di Kota Medan, Ahad (19/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan antara bank digital tidak bisa terhindarkan di tengah perkembangan transformasi digital yang semakin pesat. Selain bank digital yang sudah ada, kini juga mulai bermunculan bank digital lain dengan berbagai tawaran menggiurkan untuk nasabah. Mengantisipasi hal tersebut, Bank Jago memiliki sejumlah strategi yang telah dan akan dilakukan perusahaannya.

"Sepanjang persaingannya sehat, tentu bagus, sehingga ada pressure untuk selalu menghadirkan inovasi baru," kata Head of Consumer Business Customer Value Management Bank Jago, Irene Santoso, pada kegiatan edukasi keuangan digital bertajuk "Atur Keuangan Sesuai Maumu dengan Aplikasi Jago" di Kota Medan akhir pekan lalu.

Baca Juga

Dengan kata lain, terus menciptakan inovasi menjadi strategi yang dilakukan Bank Jago. Setiap harinya, tim selalu melakukan perbaikan, meski sekecil apa pun, sebab fokusnya adalah pengembangan yang berkelanjutan.

Menurut Irene, masing-masing bank digital memiliki value atau hal yang diunggulkan untuk menggaet nasabah. Di Bank Jago, hal yang dikedepankan adalah layanan. Untuk menghadirkan itu, Bank Jago menggagas berbagai kolaborasi dengan pihak lain dalam ekosistem digital.

Dengan begitu, nasabah dapat menggunakan layanan Bank Jago melalui aplikasi mitra tanpa harus mengunduh dan meng-install Aplikasi Jago. Misalnya, melalui Aplikasi Gojek, Tokopedia, Bibit, Stockbit, maupun GoPay dengan kolaborasi terbaru GoPay Tabungan.  

Strategi itu dinilai efektif. Pada akhir Oktober 2023, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 9,6 juta, termasuk 7,6 juta pengguna aplikasi Jago. Jumlah pengguna aplikasi Jago bertumbuh dibandingkan angka yang tercatat di akhir 2022, yakni sebanyak 5,5 juta nasabah.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin, turut memberikan pandangannya terkait persaingan antara bank digital. Menurut Amin, persaingan bukan hal buruk.

Sebab, persaingan pasti akan membuat semua pihak berusaha menjadi yang terbaik dengan cara apa pun. "Mungkin Jago menjadi pionir untuk layanan tertentu, pasti akan memancing inovasi lain," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement