REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assalam Fil Alamin menerima penghargaan dari Universitas Darussalam Gontor dan Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM). Penghargaan tersebut merupakan bentuk komitmen dan realisasi program ASFA yang memberikan beasiswa kepada ratusan kader pesantren untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.
Ketua FKPM yang juga Pengasuh Pondok Modern Gontor Prof Amal Fathullah Zarkasyi memberikan piagam tersebut kepada Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin di Kantor ASFA Foundation Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pemberian penghargaan tersebut dihadiri pengurus ASFA; Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, H. Rafil Perdana, KH. Anang Rikza, H. Muchlis Hasyim, KH. Anizar Masyhadi, H. Adil Triansyah, Prof. Dr. Sangidu, Irjen Pol (Purn) Nur Windiyanto, Ustaz Pangeran Arsyad dan pengurus FKPM.
UNIDA Gontor memberikan apresiasi dan penghargaan atas upaya nyata Lazis ASFA yang mendukung program kaderisasi ulama (PKU) yang telah dilaksanakan di UNIDA. Program ini juga diikuti oleh utusan pesantren, ormas dan organisasi keIslaman dari berbagai daerah di Indonesia. PKU adalah program strategis untuk melahirkan cendekiawan yang dibekali pandangan hidup Islam untuk memahami tantangan ideologi dan pemikiran masa kini. Setelah mendapatkan pendidikan di Gontor, mereka kembali ke kawasan masing-masing untuk mendakwahkan Islam yang moderat dan diharapkan untuk menjadi rahmat bagi masyarakat sekitar.
Penghargaan dari FKPM juga diberikan atas dedikasi dan dukungan Lazis ASFA dalam proses percepatan dan pengembangan SDM kader lembaga di pondok-pondok pesantren salafiyah (yang berafiliasi kepada NU), ashriyah (modern) dan Muhammadiyah.
FKPM adalah wadah yang menaungi pondok pesantren bersistemkan satuan pendidikan muadalah yang telah diakui dalam undang-undang no 18 tahun 2019, antara lain; Pondok Modern Gontor, Tazakka, Darunnajah, Al-Ikhlas, Pondok Pesantren Tebu Ireng, Termas, Al-Anwar Sarang, Lirboyo, Al-Hikmah dan lainnya.
Ketua Forum Komunikasi Pesantren Muadalah Profesor KH Amal Fathullah Zarkasyi menjelaskan bahwa pondok pesantren itu dengan kemandiriaannya berpikir bangunan, perluasan tanah dan kaderisasi, namun dengan adanya Lazis ASFA ini program kaderisasi pesantren didukung dan dibantu sehingga terpenuhi.
Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor ini juga menyampaikan, bahwa sesuai dengan hadits Rasulullah salah satu pahala kebaikan yang tiada terputus adalah ilmu yang bermanfaat, oleh karenanya Kiai Amal menegaskan bahwa para muzakki, donatur dan amil yang terlibat langsung maupun tidak langsung akan selalu mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT dan tidak akan terputus.
Pertemuan juga membahas berbagai hal strategis pendidikan dan kerjasama-kerjasama dengan berbagai lembaga baik di dalam dan luar negeri.
Ketua ASFA Foundation Syafruddin pada kesempatan itu meminta Profesor Amal agar dapat memberikan slot program PKU khusus untuk ASFA, yang pesertanya diseleksi oleh ASFA. Kiai Amal menyetujui, dan insya Allah program PKU khusus ini akan diadakan pada akhir November atau awal Desember.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2018-2019 itu juga mengutus Wakil Ketua Lazis ASFA Anizar Masyhadi untuk terbang ke Univ. Al-Azhar Kairo dan Univ. Ummul Quro Makkah dalam rangka memastikan program short course ASFA dapat terlaksana pada akhir bulan November atau awal Desember. Program dauroh/short course ASFA kali ini dikhususkan untuk kader pesantren dan lembaga di Kalimantan Selatan dan Sulselbar.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia periode 2016-2018 tersebut kembali menegaskan bahwa visi misi ASFA Foundation adalah melahirkan generasi unggulan, komitmen pada bidang pendidikan, kemanusiaan dan perdamaian.