REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), terus berbenah dalam menawarkan pengalaman baru bagi para wisatawan. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melakukan sejumlah terobosan dalam meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Mandalika.
Direktur Utama ITDC Ari Respati mengatakan KEK Mandalika memiliki keleluasaan dalam melakukan pengembangan destinasi. Tak heran jika melihat luas kawasan yang mencapai 1.200 hektare atau empat kali lipat dari Nusa Dua, Bali, yang sebesar 300 hektare.
"Kita berhasil menggandeng Ismaya Group yang telah menyatakan untuk mengambil lahan kita dan buat IP untuk acara musik," ujar Ari saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Ismaya Group merupakan event organizer ternama untuk pagelaran musik yang menyedot begitu banyak perhatian kawula muda. Ismaya memiliki rekam jejak mentereng melalui Djakarta Warehouse Project (DWP) yang menjadi salah satu festival musik EDM terbesar di Asia Tenggara dan We The Fest (WTF) yang hadir sebagai festival musik, kuliner, seni, dan fashion terbesar di Asia Tenggara.
"Ini akan menjadi destinasi baru, walaupun dia tidak menggunakan IP yang sekarang, DWP atau WTF, tapi mereka akan mencoba menciptakan seperti itu," ucap Ari.
Ari menyampaikan, masuknya Ismaya Group akan menambah nilai tambah bagi destinasi pariwisata di Mandalika. Hal ini selaras dengan konsep Mandalika sebagai destinasi entertainment dan destinasi pariwisata olahraga.
Ari menyampaikan Mandalika punya potensi besar dari sektor non-ajang balap motor seperti MotoGP. Terlebih, sirkuit Mandalika hanya menempati 38 hektare dari total luas kawasan yang mencapai 1.200 hektare.
"Belajar pengalaman MotoGP, yang non-racing revenue itu juga tinggi, selama ini kita fokus balapan, jualan tiket, tapi yang non-balapan tinggi juga. Artinya daerah ini haus hiburan," ujar Ari.
ITDC, lanjut Ari, meyakinkan Ismaya akan potensi Mandalika. Hal ini seiring pemulihan pariwisata pascapandemi yang mana penerbangan internasional ke Lombok pun kembali berjalan.
"Kita menyerahkan hampir 12 hektare untuk Ismaya akan dijadikan kawasan luar biasa, melebihi GWK (Bali) dan Parkir Timur (Jakarta). Nanti, Ismaya modifikasi menjadi sebuah festival musik tepat di tepi pantai," kata Ari.