Jumat 24 Nov 2023 13:46 WIB

In Picture: Tradisi Budaya Nyadran di Batang

Tradisi mengusung tema Harmonisasi Adat dan Kelestarian Alam .

Red: Tahta Aidilla

Dua penari membawakan Tarian Ronggeng saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). Nyadran Gunung Rogokusumo Silurah yang mengusung tema Harmonisasi Adat dan Kelestarian Alam dengan Mempertahankan Tradisi dan Budaya itu bertujuan sebagai tolak bala dari malapetaka dan untuk menjaga tradisi budaya dengan menggelar ider-ider desa, potong kambing, dan pentas Ronggeng. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

Sejumlah warga duduk di sekitar ceting nasi berisi makanan tradisional saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). Nyadran Gunung Rogokusumo Silurah yang mengusung tema Harmonisasi Adat dan Kelestarian Alam dengan Mempertahankan Tradisi dan Budaya itu bertujuan sebagai tolak bala dari malapetaka dan untuk menjaga tradisi budaya dengan menggelar ider-ider desa, potong kambing, dan pentas Ronggeng. (FOTO : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023).

Nyadran Gunung Rogokusumo Silurah yang mengusung tema "Harmonisasi Adat dan Kelestarian Alam dengan Mempertahankan Tradisi dan Budaya" itu bertujuan sebagai tolak bala dari malapetaka dan untuk menjaga tradisi budaya dengan menggelar ider-ider desa, potong kambing, dan pentas Ronggeng.

 

sumber : ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement