Jumat 24 Nov 2023 17:14 WIB

Memperlakukan Barang Temuan 

Islam telah memberikan tuntunan bagi seorang Muslim ketika mendapati barang temuan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Infografis: Berapa Lama Mengumumkan Barang Temuan?
Foto: Infografis Republika
Infografis: Berapa Lama Mengumumkan Barang Temuan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Barang temuan yang penemunya tidak mengetahui pemilik barang tersebut dalam fiqih Islam dinamakan Luqathah.

Islam telah memberikan tuntunan bagi seorang Muslim ketika mendapati barang temuan. Bila seseorang menemukan barang yang tercecer, terjatuh, atau hilang milik orang lain yang tidak diketahui secara pasti siapa pemiliknya itu maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengumumkannya. 

Baca Juga

Jangan sampai ketika menemukan sebuah barang yang tercecer di tengah jalan, malah justru mengambil dan menyembunyikannya yang membuat pemilik barang tersebut kesulitan menemukannya. 

Bila kemudian pemilik barang datang maka wajib untuk menyerahkan barang tersebut. Akan tetapi bila telah berupaya penuh untuk mencari pemilik barang tersebut namun pemilik barang tidak menemukannya maka barang itu menjadi rezeki baginya. Sebagaimana hadits nabi Muhammad ﷺ:

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : اَلضَّالَّةُ وَاللُّقْطَةُ تَجِدُ هَافَاَنْشِدْهَاوَلَا تَكْتُمْ وَلَاتُغِيِّبْ فَاِنْ وَجَدْتَ رَبَّهَافَاَدِّهَاواِلَّا فَاِنَّمَاهُوَمَا لُ اللَّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ.

Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda: barang yang hilang dan barang temuan yang kamu temukan, maka umumkanlah atas barang tersebut. Dan jangan kamu sembunyikan, dan jangan kamu hilangkan. Apabila kamu bertemu dengan pemilik barang, maka berikanlah barang itu. Dan apabila tidak mendapatkan pemilik barang, maka sesungguhnya barang itu adalah harta Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendakinya. (HR. Thabrani). 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement