In Picture: Pameran Lukisan Maestro Jeihan di Bandung
Pameran tersebut digelar untuk mengenang karya seniman Jeihan..
Rep: Edi Yusuf/ Red: Mohamad Amin Madani
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung berfoto di antara karya saat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023). Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multi persepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pengunjung melihat pameran seni rupa karya maestro Jeihan Sukmantoro bertajuk SE(MATA)N yang diinisiasi G3N Project beserta Studio Jeihan di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (24/11/2023).
Pameran tersebut digelar untuk menghormati dan mengenang seniman Jeihan dengan memperkenalkan pengalaman multipersepsi yang menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seni sang maestro ini. Pameran berlangsung hingga 11 Januari 2024.
Advertisement