REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Apakah Anda mengalami batuk terus menerus dan sudah berlangsung lama? Batuk tersebut tak kunjung sembuh meski sudah diobati. Waspadalah, bisa jadi Anda mengalami kanker paru.
"Tidak semua kanker paru menyebabkan gejala batuk. Batuk biasanya hanya terjadi jika kanker terletak didekat jalan napas," ujar Guru Besar Departemen Pulmonologi Kedoteran Respirasi FKUI, Prof dr Elisna Syahrudin, PhD, SpP(K), dalam konferensi pers bertajuk “Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya", Jumat (24/11/2023).
Selain batuk, ada gejala lainnya yang memungkinkan Anda menderita kanker paru. Apa saja gejalanya?
1. Tanda dan gejala kanker paru karena efek kanker primer di paru
Ketua Kanker Paru, Yayasan Kanker Indonesia (TKI) ini menjelaskan tanda dan gejala respirasi kanker paru di antaranya batuk yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan. Gejala lainnya batuk darah (hemoptisis), batuk darah sedikit namun sering, sesak dada dan nyeri dada. "Gejala kanker paru mirip dengan penyakit gangguan pernapasan pada umumnya, seperti batuk dengan atau tanpa dahak, batuk darah, sesak napas, suara serak, sakit dada," ujarnya.
2. Tanda dan gejala karena penyebaran kanker dalam rongga dada
Nafsu makan menurun, berat badan turun drastis, nyeri menelan, pembengkakan wajah dan lengan. Gejala lainnya suara serak dan suara batuk melemah. "Gejala lainnya sulit atau sakit menelan, terdapat benjolan pada pangkal leher, dan sembab di muka serta leher menjadi gejala awal kanker paru," ujarnya.
Gejala lain juga ditunjukkan dengan adanya nyeri dada pleuritik (nyeri dada yang terasa tajam saat menarik napas dalam), kelopak mata menurun (ptosis), pupil mata mengecil (miosis), berkurangnya keringat pada wajah (anhidrosis) serta nyeri bahu dan penyusutan otot di bahu dan lengan.
3. Tanda dan gejala karena penyebaran kanker ke organ lain
Pada organ hati, gejalanya lemas, penurunan berat badan, pembesaran hati dan anoreksia. Sementara pada organ tulang, nyeri, patah tulang dan peningkatan fosfatase alkali.
Jika ada masalah pada kelenjar getah bening, gejalanya pembesaran kelenjar getah bening. Sedangkan pada otak gejalanya sakit kepala, kejang, mual dan muntah, serta perubahan kesadaran. Sementara pada kulit terdapat nodul-nodul di bawah kulit. "Di paru tidak terdeteksi, orangnya diduga stroke, ternyata kanker paru. Diduga low back pain, dioperasi, ternyata di parunya ada sesuatu yang menyebabkan kelainan ditempat lain," ujarnya. Penyebaran paling banyak ke otak dan tulang.