Ahad 26 Nov 2023 12:52 WIB

Baca Doa Ini Agar Diberikan Hidayah dan Takwa, Cakupan Redaksinya Luas Ada 4 Kebaikan  

Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdoa. Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi berdoa. Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Manusia yang paling mulia adalah orang yang bertakwa. Muslim dapat berdoa agar diberikan ketakwaan dan hidayah berdasarkan doa yang berasal dari Nabi yang Mulia, Muhammad shallallahu alaihi wasallam. 

Dikutip dari buku Syarah Doa-Doa Pilihan Terbaik oleh Abdurrazzaq bin Abdulmuhsin Al-Badr dengan penerjemah Muhammad Afif Naufaldi bin Ali, Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam biasa berdoa sebagai berikut: 

Baca Juga

اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى، وَالتُّقَى، وَالعَفَافَ، والغِنَى 

“Allaahumma innii as-alukal hudaa wa-t tuqaa wa-l 'afaafa wa-l ghinaa.” 

(Ya Allah! Aku memohon kepadaMu petunjuk (al-huda), ketakwaan (at-tuqaa), perlindungan dari hal-hal yang  diharamkan (al-`afaaf), serta kerelaan hati akan pemberian Allah (al-ghinaa).” (HR  Muslim) 

Ini adalah doa agung yang cakupannya amatlah luas, mencakup empat tujuan agung, yaitu:  

1. Petunjuk (al-hudaa)

2. Ketakwaan (at-tuqaa)

3. Perlindungan dari hal-hal yang diharamkan (al-`afaaf)

4. Kerelaan hati akan pemberian Allah (al-ghinaa) 

Fakta bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengumpulkan empat tujuan ini dalam satu doa menunjukkan kemuliaannya serta urgensi ketergantungan  hati yang sempurna kepada Allah جل جلاله dalam memintanya pada segala keadaan. 

Petunjuk bermakna hidayah untuk setiap kemaslahatan si hamba, baik terkait kehidupan agama maupun duniawinya. 

Ketakwaan bermakna jauhnya seseorang dari segala yang dapat mendatangkan kemurkaan Allah, baik berupa kesyirikan, kemaksiatan, ataupun akhlak tercela. 

Al-afaaf -dalam riwayat lain disebutkan al-`iffah- bermakna kesucian dari segala sesuatu yang tidak dihalalkan dan tidak diperbolehkan. Al-ghinaa bermakna jiwa yang kaya dan senantiasa merasa cukup dengan pemberian Allah جل جلاله. Hadits ini mengumpulkan seluruh kebaikan dunia dan akhirat.  

Barang siapa telah dikaruniai Allah al-hudaa, at-tuqaa, al-`afaaf, dan al-ghinaa, niscaya ia akan meraih kebaikan di dunia dan Akhirat. Ath-Thibi rahimahullah mengatakan, “Al-hudaa (petunjuk) dan at-tuqaa (penjagaan) disebutkan secara mutlak, agar ia mencakup segala hal yang membutuhkan petunjuk, baik dalam urusan dunia, keagamaan, dan akhlak, juga mencakup segala hal yang membutuhkan penjagaan darinya, seperti kesyirikan, kemaksiatan, dan akhlak yang buruk. Dan permintaan al-`afaaf dan al-ghinaa setelah keduanya adalah pengkhususan dari keumuman di awal doa ini.”  

Anjuran berdoa

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement