Senin 27 Nov 2023 17:54 WIB

Erupsi Gunung Anak Krakatau Terjadi Sembilan Kali, Kolom Abu 2 Km

Pengunjung dilarang mendekati sekitar kawasan GAK dalam radius 5 km.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus raharjo
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.
Foto: PVMBG
Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda mengalami erupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi 2.000 meter, pada Ahad (17/7) pukul 08.47 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berlangsung sepanjang Senin (27/11/2023). Tercatat pada seismograf, terjadi sembilan kali letusan dengan kolom abu vulkanis tertinggi teramati mencapai 2.000 meter atau 2.157 meter di atas permukaan laut.

Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Andi Suardi, Senin (27/11/2023), mengatakan, terjadi erupsi sembilan kali sepanjang Senin berdasarkan catatan seismograf yang dikutip dari Magma Indonesia.

Baca Juga

Para pengunjung, wisatawan, pendaki, dan nelayan dilarang mendekati sekitar kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK) dalam radius 5 km. Pelarangan ini terkait dengan aktivitas erupsi GAK masih berlangsung sampai Senin (27/11/2023).

“Sekarang (GAK) masih status Level III atau Siaga, larangan berkunjung masih berlaku radius 5 kilometer,” kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi, Senin (27/11/2023).

Dia mengatakan, berdasarkan data dari Magma Indonesia pada Senin (27/11/2023), terakhir terjadi erupsi GAK pukul 15.25 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak GAK, atau 957 di atas permukaan laut.

Dia mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 70 mm dan durasi 113 detik. Pada pukul 14.53 WIB kolom abu vulkanis mencapai 350 meter (507 mdpl) mengarah timur laut.

“Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 28 detik,” kata Andi.

Sebelumnya, terjadi erupsi pada pukul 14.48 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter (657 mdpl), masih menyebar ke arah timur laut. Amplitudo tercatat maksimum 60 mm dengan durasi 112 detik. Pada pukul 14.46 terjadi letusan lagi dengan kolom abu 300 meter (457 mdpl), maksimal amplitudo 50 mm durasi 27 detik.

Pada Senin pagi pukul 11.43 WIB terjadi erupsi dengan kolom abu mencapai dua kilometer atau 2.157 mdpl. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 77 mm dengan durasi 116 detik.

Pada pukul 09.32 WIB, terjadi erupsi dengan kolom abu mencapai 1.500 meter (1.657 mdpl). Kolom abu berwarna kelabu hitam dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Terekam amplitudo maksimum 75 mm dengan durasi 97 detik. Sebelumnya juga tercatat GAK mengalami tiga kali erupsi pada Senin pagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement