Selasa 28 Nov 2023 09:07 WIB

Seorang Sandera Israel Menulis Surat untuk Hamas, Ini Isinya

Sandera Israel mengaku diperlakukan seperti ratu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Seorang tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas menulis surat ucapan terima kasih
Foto: Quds News Network
Seorang tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas menulis surat ucapan terima kasih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hamas dan Israel telah sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan selama gencatan senjata. Seorang tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas menulis surat ucapan terima kasih kepada kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Dalam suratnya, Daniel mengungkapkan tentang kebaikan dan kepedulian pejuang Hamas dalam merawat para tawanan, terutama anaknya. Daniel mengatakan, selama ditawan oleh Hamas, putrinya Emilia telah dirawat dengan sangat baik.

Baca Juga

Daniel bersyukur karena putrinya tidak mengalami tekanan psikologis. Sebaliknya, putrinya diperlakukan seperti ratu. Berikut adalah isi surat yang ditulis Daniel untuk pejuang Hamas, dilansir Quds News Network.

Kepada para jenderal yang menemani saya beberapa minggu terakhir ini, sepertinya kita akan berpisah besok.

Saya dengan tulus berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia. Anda telah memperlakukannya seperti orang tua kepada anak, mengundangnya ke ruangan Anda, membuatnya merasa bahwa Anda bukan hanya teman tetapi juga orang terkasih yang penuh perhatian.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas waktu Anda yang tak terhitung jumlahnya sebagai pengasuh. Terima kasih karena telah bersabar terhadapnya, memanjakannya dengan manisan dan buah-buahan, serta menyediakan segala sesuatunya meskipun tidak tersedia. Anak-anak tidak boleh dipenjara, tapi terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini.

Putri saya menganggap dirinya seorang ratu di Gaza dan, secara umum, mengakui perasaannya sebagai pusat dunia. Sepanjang perjalanan panjang kami, kami bertemu dengan individu-individu dari berbagai tingkatan dan pimpinan, dan masing-masing memperlakukannya dengan kelembutan, kehangatan, dan cinta.

Saya akan selamanya bersyukur karena dia tidak meninggalkan tempat ini dengan kejutan psikologis yang berkepanjangan. Saya akan mengingat tindakan Anda meskipun Anda menghadapi situasi sulit secara pribadi dan kerugian besar yang Anda hadapi di sini, di Gaza. Di dunia ini, kita bisa sangat menghargai menjadi teman kini. Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera. Saya berharap kesehatan Anda dan cinta untuk Anda dan keluarga Anda. Terima kasih banyak.

Daniel dan Emilia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement