REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,85 triliun per kuartal III 2023. Adapun realisasi ini tumbuh delapan persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Antam, Nico Kanter mengatakan raihan laba bersih ditopang oleh nilai penjualan yang mengalami peningkatan dibandingkan kuartal III 2022. Anggota holding pertambangan MIND ID ini mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 30,90 triliun sejak Januari hingga September 2023.
Adapun kontribusi dominan penjualan Antam tahun ini berasal dari penjualan bersih domestik sebesar Rp 26,69 triliun atau setara dengan 86 persen dari total penjualan bersih Antam selama sembilan bulan 2023.
"Capaian ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri pada komoditas utama, yaitu produk-produk emas, bijih nikel, dan bauksit," ujarnya saat konferensi pers Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya komoditas emas jadi kontributor penjualan terbesar dengan proporsi 62 persen terhadap total penjualan Antam sepanjang Januari-September 2023. Nilai penjualan dari emas yang berhasil dibukukan Antam sebesar Rp 19,29 triliun.
"Selama sembilan bulan 2023, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahan sebanyak 908 kilogram (29.193 troy ounce) dengan penjualan logam emas pada periode tersebut sebanyak 19.460 kilogram (625.654 troy ounce)," ucapnya.
Sementara itu, segmen nikel (feronikel dan bijih nikel) jadi kontributor terbesar kedua terhadap total penjualan yang dilakukan Antam selama kuartal III 2023. Penjualan segmen nikel berkontribusi sebesar Rp 10,10 triliun atau 17 persen dari total penjualan keseluruhan Antam selama enam bulan pertama 2022.
Segmen nikel tercatat berkontribusi 33 persen dari total penjualan Antam sebesar Rp 10,10 triliun pada kuartal III 2023. Adapun capaian itu tumbuh 19 persen dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp 8,48 triliun.
"Pada sembilan bulan 2023, volume produksi feronikel Antam mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan capaian volume penjualan produk feronikel selama periode tersebut mencapai 14.132 TNi," ucapnya.
Kemudian produk bijih nikel, Antam mencatatkan volume produksi bijih nikel konsolidasian sebesar 10,67 juta wer metric ton (wmt). Adapun capaian itu meningkat 72 persen dibandingkan kuartal III 2022 sebesar 6,22juta wmt.
"Pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel seiring dengan peningkatan permintaan dalam negeri. Volume penjualan bijih nikel konsolidasian Antam pada kuartal III 2023 sebesar 9,41 juta wmt, meningkat 98 persen jika dibandingkan capaian penjualan pada kuartal III 2022 sebesar 4,75 juta wmt," ucapnya.
Selain itu, penjualan segmen bauksit dan alumina berkontribusi sebesar empat persen pada total penjualan Antam selama Januari-September 2023 dengan total nilai penjualan sebesar Rp 1,25 triliun. Sepanjang sembilan bulan 2023, Antam mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 1,42 juta wmt.
Angka itu tumbuh enam persen dibandingkan capaian pada Januari-September 2022 sebesar 1,34 juta wmt. Adapun volume penjualan bauksit pada kuartal III 2023 sebesar 989 ribu wmt, meningkat enam persen dibandingkan capaian pada kuartal II 2023 sebesar 936 ribu wmt.
Dari sisi lain, volume produksi produk alumina pada sembilan bulan 2023 sebesar 1 14.524 ton alumina, dengan capaian volume penjualan produk alumina periode tersebut sebesar 108.351 ton alumina.