REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan laba sebesar Rp 55 triliun pada tahun ini. Per kuartal III 2023, perseroan mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 44,21 triliun atau naik 12,47 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 38,31 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya optimistis target tersebut karena sejak sembilan bulan pertama, perseroan telah menghimpun Rp 44 triliun.
“Jadi ada sisa tiga bulan, Oktober, November, Desember. Kalau dihitung mudah-mudahan Rp 55 triliun tercapai, demikian proyeksi laba 2024 Rp 60 triliun,” ujarnya saat konferensi pers Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya target tersebut sejalan dengan proyeksi pembagian dividen 2023 minimal 70 persen dari laba tersebut. Pada 2022 perseroan mencetak laba terbesar sepanjang sejarah sebesar Rp 51,4 triliun.
Dari total laba tersebut, 85 persen atau Rp 43 triliun dibagikan sebagai dividen yakni Rp 23 triliun kepada negara dan Rp sebesar 20 triliun kepada pemegang saham publik.
"Proyeksinya dividen 2023 dan 2024, kita akan berusaha berapa pun laba BRI minimal kita akan bagi dividen 70 persen, mudah-mudahan dapat persetujuan dari semua pihak yang memiliki kewenangan," ucapnya.
Sunarso menyebut saat ini perseroan sedang dalam proses mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen interim. Dia berharap perseroan bisa membagikan dividen dua kali pada tahun ini.
Dari sisi penyaluran kredit, lanjut Sunarso, perseroan menargetkan tumbuh 10 persen sampai 12 persen pada tahun ini.
Tercatat, laba bersih emiten bank berkode BBRI ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 4,86 persen atau naik menjadi Rp 101,17 triliun per kuartal III 2023 dibanding sebelumnya sebesar Rp 96,51 triliun per kuartal III 2022.
Perseroan juga mampu mencatatkan peningkatan pendapatan berbasis komisi atau fee based income 12,19 persen menjadi Rp 15,56 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Perseroan juga meraih pendapatan lain yang naik 21,49 persen menjadi Rp 19,10 triliun per kuartal III 2023, dari periode sama sebelumnya sebesar Rp 15,72 triliun.
Sunarso menyampaikan di tengah tangangan perekonomian global dan tensi geopolitik perseroan tetap dapat menjaga kinerja keuangan, lantaran terdorong sejumlah faktor.
“Kontributor pertama BRI Group, adalah kemampuan BRI kredit yang tumbuh dobel digit, penghimpunan DPK, dan CASA tumbuh dobel digit diiringi kualias kredit yang baik dan fee based income yang meningkat,” ucapnya.