Ahad 03 Dec 2023 06:32 WIB

Takluk dari Jerman pada FInal Piala Dunia U-17, Pelatih Prancis Ungkap Penyebabnya

Prancis seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan saat lawan kehilangan seorang pemain.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Fernan Rahadi
Kesedihan pemain Timnas U17 Perancis usai gagal mengalahkan Timnas U17 Jerman saat pertandingan Final Piala Dunia U17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023). Jerman berhasil memenangkan Piala Dunia U17 untuk pertama kalinya usai mengalahkan Perancis melalui adu pinalti 4-3 (2-2). Jerman pada babak kedua bermain dengan 10 pemain usai Osawe mendapat kartu merah pada menit ke 69.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kesedihan pemain Timnas U17 Perancis usai gagal mengalahkan Timnas U17 Jerman saat pertandingan Final Piala Dunia U17 2023 di Stadion Manahan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (2/12/2023). Jerman berhasil memenangkan Piala Dunia U17 untuk pertama kalinya usai mengalahkan Perancis melalui adu pinalti 4-3 (2-2). Jerman pada babak kedua bermain dengan 10 pemain usai Osawe mendapat kartu merah pada menit ke 69.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Timnas Prancis U-17 gagal menuntaskan dendam di Piala Eropa U-17 2023. Kesempatan membalas Jerman U-17 di partai puncak Piala Dunia U-17 2023 gagal dimanfaatkan Prancis U-17. Mereka kembali harus mengakui keunggulan lawannya juga lewat adu penalti. Pelatih Prancis U-17 Jean Luc Vannuchi mengakui tak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. 

Jerman memastikan diri sebagai juara dunia baru U-17 2023 setelah menang adu penalti 6-5 (2-2) atas Prancis di laga final Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung pada Sabtu (2/12/2023) di Stadion Manahan, Solo. Ini merupakan pengulangan kekalahan Prancis di Piala Eropa U-17 enam bulan lalu di Hungaria. 

Baca Juga

"Ini terjadi pengulangan enam bulan lalu. Kami memimpin penalti dan kalah. Ini memang sulit bagi kami karena kembali kalah hanya dalam waktu enam bulan," kata pelatih Prancis Jean Luc Vannuchi dalam jumpa pers selepas pertandingan. 

Vannuchi mengatakan tim seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan saat lawan kehilangan seorang pemain. Meski berhasil menyamakan skor, namun mereka gagal memenangkan pertandingan dalam waktu normal. Prancis akhirnya harus mengakui keunggulan Jerman lewat adu penalti. Jean menyebut kekalahan itu sebagai kegagalannya.