Rabu 06 Dec 2023 16:17 WIB

Bapanas Pastikan Stok Pangan di Seluruh Indonesia Aman

Beras yang diimpor sudah sebanyak 2 juta ton dan akan selesai di Desember.

Pekerja menyusun karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023). Bulog Jawa Barat akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 4,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing memperoleh 10 kilogram pada Desember 2023 untuk membantu perekonomian masyarakat serta menjaga stabilitas harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru.
Foto: Antara/Henry Purba
Pekerja menyusun karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023). Bulog Jawa Barat akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 4,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) masing-masing memperoleh 10 kilogram pada Desember 2023 untuk membantu perekonomian masyarakat serta menjaga stabilitas harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bahwa stok pangan untuk seluruh wilayah di Indonesia, baik di bagian barat, tengah, maupun timur aman.

"Pak Presiden memerintahkan saya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional untuk memastikan stok beras sampai ke Indonesia timur, tengah, dan semua wilayah harus ada," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Kupang, Rabu (6/12/2023), seusai mendampingi Presiden Joko Widodo menyerahkan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog Wilayah NTT.

Baca Juga

Dia mengatakan bahwa secara keseluruhan stok beras di Bulog sendiri saat ini tetap terjaga di mana berada pada angka di atas 1 juta ton.

"Tetapi Presiden meminta agar stok bisa ditambah menjadi 3 ribu ton, untuk memastikan bahwa dalam kondisi apa pun, negara tetap memiliki stok," katanya.

Sampai sejauh ini, sesuai tugas yang diberikan kepada Bulog, dia mengatakan bahwa lembaga tersebut telah menyalurkan program bantuan pangan ini dengan baik dan meminta menyiapkan stok CBP dengan baik.

Terkait El Nino, dia mengatakan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk penanganan dampak El Nino atau kemarau panjang.

Secara umum dia mengaku bahwa sulit untuk menyerap beras dari para petani di Indonesia karena memang produksinya sangat kecil akibat El Nino. Karena itu ujar pihaknya sangat terpaksa untuk mengimpor beras untuk mengamankan stok di Indonesia.

"Beras yang diimpor sebanyak 2 juta ton, dan akan selesai di Desember, juga ada penambahan 1,5 juta ton. Impor ini kita lakukan sangat terpaksa. Kita ingin ekonomi bergeraknya ada di Indonesia artinya petani dan penggiling padinya di Indonesia," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa untuk memastikan kebutuhan beras aman bagi masyarakat pemerintah kemudian menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur, kata dia, secara keseluruhan sudah disalurkan tahap pertama sebanyak 5.400 ton, dan tahap ke dua 5.400 ton lebih, karena ada penambahan enam sampai delapan persen KPM.

Data KPM sendiri bukan dari Badan Pangan Nasional, tetapi dari Menko PMK, kalau sebelumnya datanya dari Kementerian Sosial. Secara keseluruhan total KPM di NTT sebanyak 845.000 KPM dan total beras yang disalurkan per bulan 845.000 ton beras," katanya.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhammad Suyamto menjelaskan bahwa Bulog selaku operator mendukung penuh program pemerintah seperti Bantuan Pangan ini yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat ini dan menyiapkan stok beras yang dibutuhkan sebaik mungkin.

"Stok di Gudang-gudang Bulog NTT ini maupun di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dalam jumlah yang sangat aman. Sesuai arahan Pak Presiden juga kami pastikan stok beras ini tercukupi semua sampai dengan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur," ujar Suyamto.

Adapun stok Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki Bulog saat ini ada sebanyak 1,6 juta ton. Di samping itu, juga masih ada tambahan stok impor beras sesuai penugasan yang diberikan kepada Bulog guna menambah kekuatan cadangan beras pemerintah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement